Akademisi UNSOED Jelaskan Pentingnya Gunakan kalimat Positif Saat Berkomunikasi dengan Anak

20 Desember 2020, 22:02 WIB
Ilustrasi anak dan orangtua. /pixabay.com/peterjamesanthony

SINARJATENG.COM - Ingatan orang tua untuk gunakan Kalimat positif saat berkomunikasi dengan anak, Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Dr. Wisnu Widjanarko ungkap bahwa itu berguna untuk tingkatkan rasa percaya diri pada anak.

Wisnu Widjanarko juga menjelaskan hal itu saat berada di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Ahad.

"Pilihan kalimat yang positif akan menghindari sifat yang agresif atau destruktif, dan ini sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang dan karakter seorang anak," Jelasnya.

Baca Juga: Berhasil Tangkap Tiga Calo di Pasar Senen, Polisi: Pelaku Tawarkan Hasil Tes Tanpa Periksa Kesehatan

Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman itu menambahkan penggunaan kalimat positif dalam setiap bentuk komunikasi akan membuat seorang anak terbiasa melihat bahwa ada sisi baik dalam kondisi sesulit apapun.

Hal tersebut menurutnya akan dapat memberikan motivasi pada diri seorang anak untuk senantiasa melakukan hal-hal baik dalam dirinya.

Dalam rangka membiasakan penggunaan kalimat positif pada setiap pola komunikasi di tengah keluarga, kata dia, maka orang tua harus pandai menahan diri terutama saat berada dalam kondisi yang kurang nyaman.

Baca Juga: Gelar Wisuda Secara Maraton, UMSU Tetap Terapkan Prokes dengan Ketat

"Jangan langsung reaktif ketika dalam kondisi tidak nyaman, karena dalam kondisi demikian peluang untuk berkata negatif akan lebih tinggi," katanya.

Menurut dia, orang tua harus senantiasa meyakini bahwa anak mereka akan selalu meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

"Termasuk juga saat orang tua berkata yang negatif, maka anak akan menirunya. Dengan demikian orang tua perlu mengendalikan emosi untuk tidak bersikap negatif dan berkata-kata negatif, terlebih di depan anak," katanya.

Baca Juga: Sampaikan Harapannya, Ma'ruf Amin: Parpol Jangan Dimanfaatkan untuk Kepentingan Tertentu

Sifat dasar manusia, kata dia, adalah berkomunikasi dan setiap individu dapat mengelola komunikasi itu dengan cara cerdas, salah satu contohnya dengan tidak memperlihatkan perilaku berkomunikasi yang tidak seharusnya di depan anak.

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua, kata dia, adalah membiasakan diri untuk terus beradaptasi dalam setiap kondisi dan selalu mengelola emosi terutama di depan anak.

"Kuncinya adalah adaptasi dan komunikasi, selalu melihat konteks dan memahaminya, sehingga tidak rentan terpicu stres dan terpicu untuk bersikap atau bertindak agresif," katanya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jateng, Minggu 20 Desember 2020: Potensi Hujan Ringan Tidak Merata

Sementara itu dia juga kembali mengingatkan bahwa orang tua perlu secara rutin mengajak anak berdialog guna menciptakan komunikasi keluarga yang efektif.

"Orang tua perlu rutin mengajak anak berdialog guna menciptakan komunikasi efektif dan makin mendekatkan hubungan antara ayah, ibu dan anak-anaknya," katanya.

Dia menambahkan pada masa pandemi seperti sekarang ini dialog antara orang tua dan anak perlu makin diintensifkan.

Baca Juga: Airin Rachmi Diany Minta KPPG Jawa Tengah Tetap Kompak dan Solid

"Orang tua perlu mengapresiasi anak, memahami kegelisahan, ketidaknyamanan dan kerinduan mereka pada kondisi sebelum pandemi. Menyertai mereka dengan saran tanpa terjebak menasihati berlebihan, tapi lebih ke berdialog," katanya.

Dia menambahkan pola komunikasi keluarga yang tepat yang perlu dibangun selama masa pandemi adalah pola komunikasi yang demokratis.

"Yakni, dengan menghadirkan interaksi yang asertif, meluangkan waktu untuk menyimak dan memilih verbal dan non verbal yang mengedepankan solusi," katanya.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler