Network
SINARJATENG.COM - Siapa yang tidak kenal Piala Thomas? Hampir semua orang tahu, terutama bagi para pecinta olahraga bulu tangkis.
Sejarah diadakannya kejuaraan bulu tangkis berasal dari nama Sir George Alan Thomas, beliau adalah mantan Presiden IBF yang juga pemain bulu tangkis asal Inggris yang menyumbangkan piala tersebut pada tahun 1939.
Hingga sekarang, Piala Thomas adalah turnamen bulu tangkis internasional yang untuk nomor beregu putra.
Baca Juga: PSIP Pemalang Gelar Seleksi Pemain Tahap III, Pelatih: 27 Pemain Lolos Tahap Seleksi
Sejak tahun 1982 kejuaraan ini diadakan setiap dua tahun sekali, karena sebelumnya sempat diadakan setiap tiga tahun sekali.
Hingga saat ini Indonesia adalah pemegang rekor juara terbanyak kejuaraan dunia bulu tangkis beregu putra dengan raihan 13 kali juara.
Namun sejak 2002 hingga sekarang Indonesia selalu gagal memenangi kejuaraan bulu tangkis Piala Thomas.
Baca Juga: Paul Pogba Tolak Perpanjang Kontrak di MU Lebih Memilih ke Real Madrid
Pada saat itu Indonesia masih diperkuat pemain-pemain tangguh seperti Taufik Hidayat, Hendrawan, Marleve Mainaky, Candra Wijaya/Sigit Budiarto, dan Halim Haryanto/Tri kusharyanto.
Saat ini tugas berat diemban oleh para pemain bulu tangkis kita seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonathan Christie, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan kawan-kawan untuk berjuang lebih keras lagi dan merebut Piala Thomas.
Indonesia berada di peringkat atas dalam jumlah gelar juara Thomas Cup dengan 13 kali juara. Di urutan kedua ada China dengan 10 kali juara.
Baca Juga: Manajemen Charlie Hospital Serah Terimakan Bus Baru ke PSIS Semarang
Sementara Malaysia ada di urutan ketiga dengan 5 kali juara. Sedangkan Denmark dan Jepang masing-masing pernah satu kali menjadi juara.
Indonesia pernah menjadi juara pada tahun 1958, 1961*, 1964, 1970, 1973*, 1976, 1979*, 1984, 1994*, 1996, 1998, 2000, 2002. (* pada saat menjadi tuan rumah)
Sedangkan pada 6 kesempatan meraih runner-up. Yaitu pada 1967*, 1982, 1986*, 1992, 2010, 2016. (* pada saat menjadi tuan rumah)
Baca Juga: Son Heung Min Antarkan Tottenham Taklukkan Manchester City, Skor 1-0
Tahun 2020 ini turnamen Thomas Cup yang Ke-31. Sedangkan untuk Uber Cup adalah tahun yang Ke-28.
Tuan rumah Denmark berusaha untuk mendapatkan kembali trofi Piala Thomas yang mereka menangkan pada tahun 2016.
Denmark, satu-satunya pemenang Piala Thomas non-Asia, menantang Grup B bersama Korea, Prancis, dan Jerman. Turnamen ini diadakan di Aarhus dari 9 hingga 17 Oktober 2021.
Baca Juga: Pembahasan RUU SKN Bersama Pemerintah Dilanjutkan, Ini Kata Anggota Baleg DPR
Pengundian Piala Thomas dan Piala Uber (Kejuaraan Beregu Pria dan Wanita Dunia), dilakukan di Kuala Lumpur hari ini (18/8/2021) oleh BWF.
Indonesia, yang telah memenangkan Piala Thomas sebanyak 13 kali, berada di Grup A bersama China Taipei, Aljazair, dan Thailand. Juara bertahan China berada di Grup C bersama India, Belanda dan Tahiti.
Sedangkan runner-up edisi 2018, Jepang berada di Grup D bersama Malaysia, Kanada, dan Inggris. Sementara di Piala Uber, juara bertahan Jepang berada di Grup A bersama Indonesia, Jerman, dan Prancis.
Baca Juga: PKS Jateng Ajak Petani Gondosuli 'Pahlawan Pangan' Memaknai Kemerdekaan Indonesia di Tengah Pandemi
China, yang telah memenangkan turnamen 14 kali tetapi gagal mencapai final pada 2018 untuk pertama kalinya sejak mereka mulai berpartisipasi pada 1980-an, berada di Grup D bersama Denmark, Malaysia, dan Kanada.
Runner-up edisi terakhir Thailand akan ditantang oleh India, Spanyol dan Skotlandia di Grup B. Sementara Grup C menampilkan Korea, China Taipei, Tahiti dan Mesir.
Hasil Drawing
Baca Juga: Ada Banyak Cara untuk Mencegah Flu Maupun Memperpendek Durasinya, Ini Tipsnya
Thomas Cup 2020
Grup A
Indonesia, Taiwan, Aljazair, Thailand
Grup B
Denmark, Korea Selatan, Prancis, Jerman
Grup C
China, India, Belanda, Tahiti
Grup D
Jepang, Malaysia, Kanada, Inggris
Baca Juga: Ada Banyak Cara untuk Mencegah Flu Maupun Memperpendek Durasinya, Ini Tipsnya
Uber Cup 2020
Grup A
Indonesia, Jepang, Jerman, dan Prancis.
Grup B
Thailand, India, Spanyol, dan Skotlandia.
Grup C
Korea Selatan, Taiwan, Tahiti, dan Mesir
Grup D
China, Denmark, Malaysia, dan Kanada.***
