SINARJATENG.COM - Diduga Agnes Gracia Haryanto memprovokasi Mario Dandy untuk Aniaya David.
Playing victim artinya perilaku seseorang yang gemar menimpakan kesalahan kepada orang lain, padahal bisa jadi masalah itu berasal dari dirinya.
Seseorang yang suka playing victim akan menempatkan dirinya sebagai korban dan meyakini bahwa orang lain-lah, penyebab ia menderita dalam hidup ini. Ia pun percaya tak ada hal yang dapat dilakukan untuk mengubah situasi.
Terdapat berbagai alasan mengapa seseorang bisa bertindak demikian. Antara lain untuk mengontrol atau memengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan orang lain.
Baca Juga: Terbongkar Sifat Asli Agnes Gracia Haryanto Ternyata Hanya Anak Angkat dari Orang Tuanya
Sang pelaku akan membenarkan segala tindakan mereka demi mencuri perhatian orang sekitar, juga sebagai cara untuk mengendalikan situasi tertentu. Bahkan, pelakunya bisa membuat orang di dekatnya merasa bersalah.
Perilaku seperti ini tentu saja masuk ke dalam kelompok toxic, terutama jika digunakan untuk memanipulasi seseorang.
George K.Simon (1996) dalam bukunya In Sheep's Clothing: Understanding and Dealing with Manipulative People menulis manipulator sering menampilkan diri sebagai korban dari suatu keadaan atau tindakan orang lain.
Tujuannya? Jelas saja untuk mendapat belas kasihan dan simpati.
Berikut ini 5 tanda Playing Victim
1. Hobi Menyalahkan Orang Lain
Tanda awal seorang playing victim adalah sangat gemar menyalahkan orang lain. Si pelaku tidak peduli apakah kesalahannya berpengaruh, karena di matanya orang lain adalah salah.
Hal ini bertujuan untuk membersihkan nama dari segala macam kesalahan yang sebenarnya ada pada dirinya sendiri. Tak heran, pelaku akan membuat seolah citra dirinya suci dan bebas dari kesalahan.
2. Mengasihani Diri Sendiri
Ketika berada dalam keterpurukan, biasanya orang yang suka melakukan playing victim selalu mengasihani diri sendiri.
Ia akan merasa bahwa dunia ini kejam dan dirinya terlalu lemah untuk mengubah lingkungan sekitar. Akhirnya, orang ini akan membesar-besarkan penderitaan sehingga orang lain akan merasa iba.
Ia pun cenderung tenggelam dalam masalah diri sendiri dan melupakan bahwa orang lain juga memiliki masalah. Mereka cenderung memikirkan diri sendiri dan memamerkan dukanya ke seluruh dunia.
3. Lepas Tangan Terhadap Tanggung Jawab
Ciri playing victim berikutnya yaitu melepaskan tanggung jawab akan hidupnya. Mereka selalu memiliki orang lain untuk ditumbalkan atas kegagalan dan masalah yang sebenarnya mereka buat sendiri.
Mereka tidak cukup yakin tentang apa pun dan takut mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka, dan lebih suka meletakkan semuanya kepada orang lain.
Dengan cara ini, mereka lari dari perasaan dan pikiran mereka, lalu dengan mudahnya menyerahkan kepada orang lain.
4. Ahli Memanipulasi
Playing victim tak akan ragu memanipulasi segala hal di sekitarnya demi mendapat simpati dan dukungan.
Mereka tahu bahwa cara ini memungkinkan calon korban alias lawan bicaranya terpengaruh, dan akhirnya Anda akan sepenuhnya mendengarkan.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Muslimat NU Jateng, Abdul Kholik Siap Berkomitmen untuk Berkolaborasi
Bahkan, si pelaku mampu membuat Anda merasa bersalah atas apa yang pernah Anda lakukan kepada mereka. Hasilnya, mereka akan mendapatkan lebih banyak perhatian dan orang akan masuk ke dalam pusaran drama.
Drama ini biasanya hanya diceritakan dari perspektif mereka sendiri, sementara orang lain berada di pihak yang sepenuhnya salah. Mereka menolak untuk bertanggung jawab dan memutarbalikkan fakta untuk keuntungannya sendiri.
5. Enggan Mengakui Kesalahan
Terakhir adalah, pelakunya paling enggan untuk mengakui kesalahan. Di lingkungan pergaulan, mereka tidak bersedia menghadapi kenyataan bahwa perilakunya membuat orang lain kesal.
Meminta maaf adalah hal langka yang akan terlontar dari mulut mereka. Sebab, cara itu akan menurunkan nilai mereka di hadapan orang lain.
Demikian itulah 5 tanda dari playing victim.***