5 Biografi Singkat Pahlawan Nasional

- 9 November 2021, 14:36 WIB
10 kutipan para pahlawan untuk bangkitkan patriotisme, cocok dijadikan ucapan pada status medsos untuk peringati Hari Pahlawan 10 November 2021.
10 kutipan para pahlawan untuk bangkitkan patriotisme, cocok dijadikan ucapan pada status medsos untuk peringati Hari Pahlawan 10 November 2021. /Kolase foto lipi.go.id dan Dok. Indonesia Merdeka

Pada tahun 1915, Haji Agus Salim bergabung dengan Sarekat Islam (SI), dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto. Haji Agus Salim sendiri ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 berdarkan Keppres nomor 657 tahun 1961.

Baca Juga: 10 Pilihan Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan 2021 Penuh Makna, Cocok Dibagikan di Media Sosial

3. Ahmad Yani

Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 19 Juni 1922 dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 tepatnya pada umur 43 tahun. Beliau adalah komandan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang dibunuh oleh anggota Gerakan 30 September.

Karier militernya dimulai saat bergabung dengan tentara republik untuk berjuang melawan Belanda. Pada bulan-bulan pertama setelah Deklarasi Kemerdekaan, beliau membentuk batalion dengan dirinya sebagai Komandan dan memimpin kemenangan Indonesia melawan Inggris di Magelang.

Beliau juga berhasil mempertahankan Magelang melawan Belanda, yang kala itu mencoba untuk mengambil alih kota. Bahkan berkat jasanya, beliau mendapat julukan ‘Juru selamat Magelang’.

Baca Juga: Kumpulan Pantun Hari Pahlawan yang Cocok Diposting di Media SosialBaca Juga: Kumpulan Pantun Hari Pahlawan yang Cocok Diposting di Media Sosial

4. Pierre Tendean

Salah satu Pahlawan Revolusi korban G30S/PKI ternyata tampan banget dan bisa bikin hatimu meleleh. Dialah Kapten Anumerta Pierre Tendean
Kapten Czi. (Anumerta) Pierre Andries Tendean lahir 21 Februari 1939. Beliau meninggal pada 1 Oktober 1965 pada umur 26 tahun. Dirinya merupakan salah satu perwira militer Indonesia yang menjadi korban peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965.

Beliau mengawali karier militer dengan menjadi intelijen dan kemudian ditunjuk sebagai Ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution untuk menggantikan Kapten Kav Adolf Gustaf Manullang yang gugur dalam misi perdamaian di Kongo Afrika tahun 1963.

Kapten Pierre Tendean dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata bersama dengan enam perwira korban Gerakan 30 September lainnya, dan ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia pada tanggal 5 Oktober 1965.

Halaman:

Editor: Muhammad Ahlan Kalasuba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah