Contoh Pidato Hari Santri Nasional 2021, Mendalam dan Penuh Hikmah

- 20 Oktober 2021, 13:17 WIB
Contoh Sambutan atau Pidato Kemenag pada Hari Santri Nasional 2021, Makna Tema Santri Siaga Jiwa Raga
Contoh Sambutan atau Pidato Kemenag pada Hari Santri Nasional 2021, Makna Tema Santri Siaga Jiwa Raga /Kemenag.go.id

SINARJATENG.COM – Berikut contoh pidato Hari Santri Nasional 2021. Teks pidato di bawah disajikan sebagai salah satu bentuk usaha untuk mengisi Hari Santri 2021 agar meriah dan penuh dengan makna.

Contoh pidato Hari Santri 2021 mengangkat tema tentang lima ujian hidup yang diberikan kepada orang beriman berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an. Tema ini dipilih dengan maksud untuk memberikan perspektif baru kepada para santri di seluruh Indonesia terkait dengan beberapa cobaan hidup yang pasti akan dialami.

Dengan begitu, santri akan menjadi pribadi yang kuat dalam hal agama dan tangguh dalam menyelesaikan berbnagai problem sosial masyarakat. Berikut pidato lengkap Hari Santri Nasional 2021 yang dihimpun Sinarjateng-Pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Sambut Hari Santri Nasional 2021, Mahasiswa UIN Walisongo Adakan Ngaji Kitab Ta'lim Muta'alim Secara Online

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ

Yang terhormat, Bapak/Ibu dan hadirin sekalian

Alhamdulillaahi rabbil ‘alamiin.. Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala ni’mat-Nya, yakni ni’mat Islam, iman dan kesempatan serta kesehatan. Mudah-mudahan kita selalu dalam lindunga-Nya. Aamiin Allahumma Aamiin.

Shalawat teriring salam mudah-mudahan senantiasa tercurah atas keharibaan Nabiyullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa-sallam. Putra Abdullah dan Siti Aminah yang diutus sebagai uswatun khasanah, pemberi syafaat kelak di yaumil qiyamah.

Baca Juga: Link Download Twibbon Hari Santri Nasional 2021: Cocok Dibagikan di Medsos, Berikut Cara Penggunaannya!

Bapak/Ibu dan hadirin sekalian

Bertepatan dengan momentum Hari Santri Nasional 2021 ini, saya akan menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Lima Ujian yang Pasti Akan Dialami oleh Para Santri Sesuai Petunjuk al-Qur’an”.

Sekalipun teman-teman saat ini menyandang predikat sebagai santri tulen, bahkan calon kyai sekalipun, Allah akan tetap menguji.

Jadi, status santri yang diperjuangkan selama belasan bahkan puluhan tahun, sama sekali tidak bisa menjadi jaminan untuk tidak menerima ujian dari Allah SWT.

Baca Juga: Tema dan Logo Hari Santri Nasional 2021 Lengkap dengan Penjelasan Filosofinya

Hal tersebut sebagaimana ditegaskan oleh Allah di dalam QS. al-Ankabut [29] ayat 2. Pada ayat ini, Allah memberikan peringatan:

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتۡرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَنُونَ

Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?”

Ayat di atas berarti apabila seseorang sudah berani mengatakan “Amannaa” (saya beriman kepada Allah), maka hendaklah ia bersiap diri untuk menghadapi ujian dari Allah SWT. Pada titik ini, sekali lagi, Kang Santri, meskipun sudah legend, tidak bisa menghindar.

Lalu ujian-ujian apa saja yang akan Allah timpakan kepada orang beriman tanpa terkecuali santri? Terkait hal ini, banyak ayat al-Qur’an yang menjelaskan.

Baca Juga: Logo Hari Santri 2021, Dibalik Bentuknya yang Unik Ternyata ini Filosofinya!

Namun sebelum itu, perlu diketahui bersama bahwa Allah menurunkan ujian kepada orang beriman bukan lantaran rasa benci, melainkan untuk mengetahui seberapa kadar keimanan dan ketaqwaan hamba-Nya. Dengan kata lain, baru-lah akan tampak nyata kadar dan kualitas keimanan yang dimiliki oleh seseorang.

Pada kesempatan ini, mari kita renungi firman Allah dalam QS. al-Baqarah [2] ayat 155. Pada ayat ini, Allah menjelaskan lima jenis ujian yang harus dihadapi oleh orang yang mengaku beriman seperti para santri.

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Baca Juga: Logo Hari Santri 2021, Dibalik Bentuknya yang Unik Ternyata ini Filosofinya!

Hadirin yang dirahmati Allah SWT

Qur’an surat al-Baqarah ayat 155 di atas dengan gamblang menyebutkan lima ujian yang tentu dan pasti akan diberikan kepada orang beriman. Penjelasan kelima ujian tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, ketakutan. Redaksi yang digunakan al-Qur’an untuk menjelaskan ujian pertama adalah “dengan sedikit ketakutan”. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya, ujian Allah yang diberikan amatlah besar, namun hanya sedikit yang Allah berikan kepada orang beriman.

Dalam dunia santri, ada semacam pameo, bahwa santri itu pasukan berani mati, tapi takut lapar. Dan yang demikian ini nampaknya juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Seberapa banyak orang beriman yang takut kehilangan jabatan, takut kelaparan sehingga menghalalkan segala cara.

Inilah ujian pertama. Rasa takut kehilangan harta, kedudukan, pengaruh dan lain-lainnya seringkali menjadikan orang beriman bertindak amoral dan bertentangan dengan perintah agama.

Kedua, kelaparan. Santri identik dengan sosok yang sangat sederhana. Bukan karena hendak mengamalkan kesederhanaan, tetapi seringkali karena tidak ada uang untuk hidup sedikit ‘foya-foya’.

Baca Juga: INFO BEASISWA! BAZNAS Buka Pendaftaran Beasiswa 2021 untuk Santri Tingkat MI hingga MA, Segera Daftar!

Kita saksikan di luar sana, banyak orang yang rela menjual kehormatan karena takut kelaparan. Dalam posisi seperti ini, orang yang imannya tipis, maka tidak memperdulikan halal-haram, semuanya cara, meskipun haram, akan dianggap halal.

Seorang santri harusnya, bisa melalui ujian ini dengan mudah. Sebab, sejatinya para santri diajarkan untuk hidup sederhana. Sehingga, ketika dalam kondisi kelaparan, iman seorang santri harus tetap kuat dan teguh.

Ketiga, kekurangan harta. Jika seorang beriman memiliki harta yang cukup lalu keimanannya tetap teguh dan stabil. Tidak pula keluar dengan melakukan perbuatan-perbuatan negatif, maka hal itu sangat wajar.

Namun, lain halnya jika kondisi berputar, yakni ketika orang tersebut berada diposisi sulit, kekurangan harta misalnya, tetapi imannya masih kuat dan stabil, maka inilah yang disebut sebagai orang beriman sejati. Wahai para santri, bisakah engkau di posisi seperti ini? Wallahu a’lam.

Baca Juga: HUT ke-57, Ferry Ajak Kader Partai Golkar Jateng Tingkatkan Kepedulian Kepada Masyarakat, Bangsa dan Negara

Keempat, kekurangan jiwa (takut mati atau ditinggal mati).

Dalam hadits dari ‘Aisyah disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ ». فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ أَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ فَكُلُّنَا نَكْرَهُ الْمَوْتَ فَقَالَ لَيْسَ كَذَلِكِ وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا بُشِّرَ بِرَحْمَةِ اللَّهِ وَرِضْوَانِهِ وَجَنَّتِهِ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ فَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا بُشِّرَ بِعَذَابِ اللَّهِ وَسَخَطِهِ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ .

“Barangsiapa suka berjumpa dengan Allah, Allah juga mencintai perjumpaan dengannya. Sebaliknya barangsiapa membenci perjumpaan dengan Allah, Allah juga membenci perjumpaan dengannya.” Kontan ‘Aisyah berkata, “Apakah yang dimaksud benci akan kematian, wahai Nabi Allah? Tentu kami semua takut akan kematian.” Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– lantas bersabda, “Bukan begitu maksudnya. Namun maksud yang benar, seorang mukmin jika diberi kabar gembira dengan rahmat, keridhoan serta surga-Nya, ia suka bertemu Allah, maka Allah pun suka berjumpa dengan-Nya. Sedangkan orang kafir, jika diberi kabar dengan siksa dan murka Allah, ia pun khawatir berjumpa dengan Allah, lantas Allah pun tidak suka berjumpa dengan-Nya.” (HR. Muslim).

Itulah kecenderungan manusia dari dulu hingga saat ini; cinta dunia dan takut mati. Sebagai orang yang beriman, kematian sejatinya merupakan langkah untuk menuju dimensi kehidupan yang lebih hakiki. Oleh sebab itu, kematian harus dipersiapkan, bukan ditakuti.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Surabaya dan Sekitarnya, Rabu 20 Oktober 2021

Kelima, kekurangan buah-buahan. Bisa berarti paceklik. Dalam al-Qur’an, misalnya QS. An-Nahl ayat 112, Allah berfirman:

وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُوا۟ يَصْنَعُونَ

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.”

Para ulama tafsir seperti Ibnu Katsir, al-Qurtubi, Wahbah Zuhaili dan lain sebagainya menjelaskan bahwa ayat di atas menjelaskan bahwa Allah akan menimpakan suatu ujian berupa musim paceklik kepada suatu negeri yang penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah SWT.

Baca Juga: PENTING! Strategi Lulus Tes SKB

Bapak/Ibu dan rekan sekalian yang saya hormati

Demikianlah penjelasan lima ujian yang pasti akan diberikan kepada orang beriman tanpa terkecuali para santri. Melalui peringatan Hari Santri Nasional 2021 ini, menjadikan kita untuk terus giat memperdalam ilmu agama dan memperkuat keimanan kita kepada Allah dan rasul-Nya.

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi perbaikan diri kita semua ke depannya. Segala kesalahan dan kekurangan, saya mohon maaf.

Baca Juga: Ada Sperma di Jok Motornya, Perempuan Ini Syok Dilecehkan Pria Tak Dikenal

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Itulah contoh pidato atau teks pidato Hari Santri Nasional yang bisa menjadi salah satu pilihan untuk disampaikan di forum-forum umum, seperti di Pondok Pesantren, Sekolah, Musholla dan lain sebagainya.*

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah