Apa Saja Hikmah yang Dapat Kita Ambil dengan Adanya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW?

- 19 Oktober 2021, 14:28 WIB
Lima Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW, Salah Satunya Ternyata Bisa Juga Buat Gembira
Lima Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW, Salah Satunya Ternyata Bisa Juga Buat Gembira /

SINARJATENG.COM - Muncul sebuah pertanyaan: Apa saja hikmah yang dapat kita ambil dengan adanya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW?

Pertanyaan di atas menyeruak seiring dengan peringatan Maulid Nabi 12 Rabiul Awal 1443 H yang jatuh pada hari ini, Selasa 19 Oktober 2021. Kiranya jawaban atas pertanyaan tersebut mendesak untuk segera ditelusuri lebih dalam.

Berikut hikmah yang dapat kita ambil dengan adanya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dikutip Sinarjateng-Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber.

Baca Juga: ATM Hilang? Berikut 4 Hal yang Wajib Kamu Lakukan

Pertama, kita dapat meneladani sifat dan akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Inilah hikmah yang paling utama adanya peringatan Maulid Nabi SAW.

Hikmah Maulid Nabi pertama ini menuntut untuk melakukan perubahan; dari sekedar seremonial menuju aktualisasi. Maksudnya, peringatan Maulid Nabi jangan hanya sebatas ritual yang kering makna.

Lebih dari itu, harus diambil hikmahnya, yakni mengaktualisasikan sifat-sifat dan akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Maulid Nabi 2021 menjadi awal mula perubahan yang nyata terhadap kehidupan kita sehari-hari.

Baca Juga: INFO LOKER! Politeknik Santo Paulus Surakarta Buka Lowongan Kerja Jadi Dosen, Cek Syaratnya

Yang semula belum bisa meneladani sifat-sifat dan akhlak Rasulullah, mendapatkan pencerahan sehingga bisa meneladani perangai dan sifat Rasulullah.

Kedua, meneladani keteguhan hati Nabi Muhammad SAW. Jika ada pertanyaan siapakah yang memiliki keteguhan hati yang luar biasa? Jawabannya adalah Rasulullah SAW.

Sejak pertama mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril dan diangkat sebagai utusan-Nya (Rasulullah), beliau terus berdakwah tanpa mengenal lelah.

Baca Juga: Tumbuhkan Cinta Nabi, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Partisipasi pada Acara Maulid Nabi di Desa Yamansari

Bahkan dalam dakwah pertama beliau di Makkah, mendapatkan tantangan yang amat berat. Dalam mengajak (berdakwah) kaumnya kepada ajaran tauhid (Islam), beliau mendapatkan penolakan dari sana-sini. Bahkan sampai nyawa pun dipertaruhkan oleh Rasulullah.

Kaum Quraisy terus mencaci-maki, menghujat, menghina, memfitnah dan mencoba membunuh, Rasulullah tetap menyebarkan Islam. Keteguhan hati inilah yang harus diambil dari momentum Maulid Nabi.

Ketiga, menjadi sarana efektif mengajarkan seorang Muslim agar mencintai Rasulullah SAW.

Bagi umat Islam, mencintai Allah dan Rasul-Nya merupakan salah satu bukti keimanan. Jadi, mencintai Rasulullah itu karena iman dan perintah agama. Peringatan dan perayaan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW, baik dengan pembacaan shalawat, riwayat kehidupan Rasulullah, dan ceramah-ceramah keagamaan bisa menjadi sarana efektif mengajarkan seseorang agar mencintai Rasulullah.

Baca Juga: Losmen Bu Broto, Serial TVRI yang Melegenda Akan Tayang di Layar Lebar 18 November 2021

Dengan kata lain, memperingati dan merayakan Maulid (hari kelahiran) Rasulullah adalah menjadi salah satu bukti nyata bagi orang yang mengaku beriman akan rasa cintanya kepada baginda Rasulullah SAW. Mencintai Rasulullah telah banyak disinggung dalam berbagai sumber, misalnya riwayat berikut:

Dari Anas ra, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. (2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah. (3) Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagai-mana ia tidak mau untuk dilemparkan ke dalam api.” [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan lain-lain).

Keempat, memperkuat jiwa pengorbanan untuk mewujudkan perubahan yang positif

Kecintaan umat Islam dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW disikapi dengan berbagai macam; ada yang menggelar takbir keliling, menggelar pengajian hingga membaca sejarah Nabi di sudut-sudut Mushola atau Masjid.

Baca Juga: Link Download Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW 2021: Cocok Dibagikan di Medsos, Berikut Cara Penggunaannya!

Adapun diantara hikmahnya adalah memetik spirit perjuangan Nabi Muhammad SAW. Jika kita membaca dan mempelajari sejarah kehidupan Nabi Muhammad, maka akan kita dapati bahwa sejarah kehidupab beliau penuh dengan perjuangan demi membebaskan belenggu manusia dari kebodohan dan kebobrokan akhlak.

Banyak contoh perjuangan Nabi Muhammad SAW. Salah satu buku yang bisa Anda baca berkaitan dengan kisah perjuangan Nabi adalah karya Ibnu Hisyam yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul “Sirah Nabawiyah: Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah SAW”.

Kelima, mengasah empati dan memperkuat silaturrahmi

Hikmah Maulid Nabi kedua ini diambil dari pidato Menteri Agama, Yauq Cholil Qoumas dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tingkat kenegaraan Tahun 1443 H di Auditorium HM Rasjid, Kemenag Jakarta pada Senin, 18 Oktober 2021.

Baca Juga: Bacaan Doa Maulid Nabi Muhammad SAW dan Sholawat Nabi Lengkap, Arab dan Terjemahannya

“Empati ini mungkin buat sebagian orang adalah hal yang tidak berarti, tapi dengan empati kita bisa bersatu, bisa saling mengerti, saling memahami dan sekali lagi ini adalah hal yang diajarkan Baginda Rasulullah SAW,” tutur Yaqut dikutip dari Kemenag.go.id.

Lebih lanjut, dalam Peringatan Maulid Nabi 2021 yang mengusung tema ‘Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW: Menebar Empati Perkuat Silaturrahmi’ itu, Menag meyakini bahwa empati yang ditebarkan pada semua umat, akan memperkuat silaturrahmi. Dan inilah merupakan salah satu hikmah peringatan Maulid Nabi.

Keenam, Teladan Mengelola Perbedaan

Hari ini, segenap umat Islam dunia, tanpa terkecuali Indonesia, belum sepenuhnya bijak dalam menyikapi perbedaan. Oleh karena itu, momentum Maulid Nabi 2021 penting untuk kita refleksikan agar umat Islam dapat mengambil teladan Rasulullah mengenai mengelola perbedaan. Dan ini merupakan bagian dari hikmah Maulid Nabi keempat.

Baca Juga: Ingin Mengaktifkan Kartu KIS PBI? Catat Informasi Berikut

Di era Rasulullah SAW bahkan juga generasi sahabat, perbedaan (ilmiah dan alamiah) yang terjadi pada generasi tersebut tidak pernah menimbulkan dampak negatif sama sekali. Sekalipun ada, sejatinya itu hanya secuil saja. Namun secara umum, perbedaan bisa disikapi dengan arif.

Namun, hari ini, kondisi menunjukkan ke arah sebaliknya. Betapa tidak. Perbedaan dalam hal furu’iyah (cabang) menyebabkan umat saling bermusuhan. Jadi, dewasa ini, umat saling bermusuhan hanya karena masalah-masalah kecil atau tanpa sebab sama sekali.

Sebagai contoh. Dahulu, generasi para sahabat, ketika Maulid Nabi tiba, mereka sibuk menyambut dengan berbagai kegiatan positif. Namun saat ini, ketika Maulid Nabi datang, mereka malah sibut berdebat tentang hukum Maulid Nabi SAW.

Demikianlah enam hikmah yang dapat kita ambil dengan adanya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tentu ini merupakan tujuh dari sekian banyak hikmah Maulid Nabi SAW. Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammad Ahlan Kalasuba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah