Lima Hikmah Maulid Nabi 12 Rabiul Awal, Lengkap dengan Uraiannya

- 19 Oktober 2021, 10:08 WIB
Maulid Nabi 19 Oktober 2021, Ini sejarah peringatan maulid nabi
Maulid Nabi 19 Oktober 2021, Ini sejarah peringatan maulid nabi /

SINARJATENG.COM - Inilah 5 Hikmah Maulid Nabi 2021 yang perlu kamu ketahui. Hari ini, 19 Oktober 2021 M atau 12 Rabiul Awal penanggalan Hijriyah merupakan momentum bagi umat Islam untuk mengenang dan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi 2021 menyimpan banyak hikmah bagi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Lebih-lebih di era pandemi Covid-19 dan kemajuan teknologi seperti yang kita jalani saat ini. Refleksi nilai-nilai Maulid Nabi menjadi hal ‘mahal’.

Berikut 5 Hikmah Maulid Nabi dan penjelasannya yang dikutip Sinarjateng-Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber. Pemilihan 5 hikmah Maulid Nabi ini diambil dengan mempertimbang aspek kontekstualitas disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat secara umum.

Baca Juga: Bacaan Doa Maulid Nabi Muhammad SAW dan Sholawat Nabi Lengkap, Arab dan Terjemahannya

Pertama, menjadi sarana efektif mengajarkan seorang Muslim agar mencintai Rasulullah SAW.

Bagi umat Islam, mencintai Allah dan Rasul-Nya merupakan salah satu bukti keimanan. Jadi, mencintai Rasulullah itu karena iman dan perintah agama. Peringatan dan perayaan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW, baik dengan pembacaan shalawat, riwayat kehidupan Rasulullah, dan ceramah-ceramah keagamaan bisa menjadi sarana efektif mengajarkan seseorang agar mencintai Rasulullah.

Dengan kata lain, memperingati dan merayakan Maulid (hari kelahiran) Rasulullah adalah menjadi salah satu bukti nyata bagi orang yang mengaku beriman akan rasa cintanya kepada baginda Rasulullah SAW. Mencintai Rasulullah telah banyak disinggung dalam berbagai sumber, misalnya riwayat berikut:

Baca Juga: Cara Membuat SKCK, Kamu Wajib Tahu

Dari Anas ra, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. (2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah. (3) Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagai-mana ia tidak mau untuk dilemparkan ke dalam api.” [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan lain-lain).

Halaman:

Editor: Muhammad Ahlan Kalasuba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x