"Selain para relawan dan masyarakat, DMC Dompet Dhuafa juga bermaksud menggandeng pengelola Bank Sampah Desa Tanjung Burung yang telah melakukan manajemen sampah secara terpadu. Tak hanya menjadi tempat pengumpulan dan pengelolaan sampah, Bank Sampah ini juga menjadi rujukan bagi masyarakat sekitar yang ingin belajar manajemen sampah,” sebut Haryo Majapahit selaku Kepala DMC Dompet Dhuafa, disela acara WCD 2021.
Dalam agenda peduli lingkungan tersebut, DMC dan Tabur BankSa juga mengajak setiap partisipan untuk membawa sampah plastik yang sudah dibersihkan, minimal 2 Kg untuk ditukarkan sebagai tiket masuk, serta membawa tumbler juga pakaian ganti. Peserta kegiatan itu berasal dari Tim DMC sebanyak 20 orang.
Sementara itu, dari masyarakat Desa Tanjung Burung sebanyak 50 orang. Turut hadir Dik Doank selaku Super Volunteer Dompet Dhuafa.
“Siapapun yang merasa bahwa ini perlu dilakukan, mari kita lakukan. Jaga keseimbangan maka akan memberikan leluasa dalam bergerak. Dunia terlalu luas, kita mulai dari diri sendiri,” kata Dik Doank.
Ya, melalui kegiatan aksi bersih-bersih ini, diharapkan masyarakat Indonesia makin sadar akan pentingnya memilah sampah meski dari rumah. Dengan memilah sampah secara tepat antara sampah organik, sampah plastik, dan sampah kemasan lain, akan memudahkan pihak pengepul, pengelola bank sampah, maupun pendaur ulang dalam mengelolahnya atau memanfatkannya.
Serta nilai sampah kemasan plastik jika tidak terkontaminasi dengan sampah organik maka akan bernilai lebih tinggi.
"Bukan waktunya untuk saling menyalahkan. Dengan kita lakukan apa yang kita bisa untuk jaga dan rawat lingkungan kita, akan lebih berarti," ujar Moch. Guntur selaku Pegiat Lingkungan sekaligus Ketua Tabur BankSa, saat penanaman 1000 Bakau.