Mengenang Dokter Novilia Sjafri Peneliti Uji Klinis Vaksin Sinovac yang Pekerja Keras & Haus Berinovasi

- 8 Juli 2021, 10:44 WIB
Dokter  Novilia Sjafri Bachtiar Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma yang meninggal karena terpapar Covid-19 pada Rabu 7 Juli 2021.
Dokter Novilia Sjafri Bachtiar Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma yang meninggal karena terpapar Covid-19 pada Rabu 7 Juli 2021. /Biofarma.co.id

SINARJATENG.COM - Meninggal dunianya Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma Dr Novilia Sjafri Bachtiar dr M.Kes pada Rabu 7 juni 2021 tentu membuat keluarga besar  perusahan berplat merah PT Bio Farma berduka yang mendalam.

Bagaimana tidak, almarhum adalah sosok dokter yang gigih dalam berjuang  dan berdedikasi untuk meningkatkat kulaitas hidup masyarakat.

Dokter Novi panggilan akrab almarhumah adalah alumni Unpad Bandung sebagai dosen Luar Biasa Fakultas Farmasi Unpad.

Baca Juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun Dokter Peneliti Uji Klinis Vaksin Sinovac Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

Dalam akun Instagram resmi Universitas Padjadjaran @universitaspadjadjaran seluruh civitas akademika ikut berbela sungkawa.

"Pimpinan dan segenap Keluarga Besar Universitas Padjadjaran mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya: Dr Novilia Sjafri Bachtiar dr Kes (Dosen Luar Biasa Fakultas Farmasi Unpad). Semoga almarhumah memperoleh tempat  mulia di sisi Tuhan YME," tulis akun Instagram Unpad.

Dimasa hidupnya, Almarhummah mengawali karir di Bio Farma sejak tahun 2001, dengan latar belakang pendidikan di bidang kedokteran. Meski berbekal ilmu medis, vaksinologi dan uji klinis tetap menjadi hal baru yang penuh tantangan dan menarik untuk dipelajari.

Baca Juga: Ganjar Peringatkan Perusahaan Untuk Tegakkan Aturan Work From Home Bagi Karyawan

"Ada sebuah kebanggaan tersendiri ketika saya dan tim pernah merintis satu bagian baru bernama Evaluasi Produk yang kemudian berubah nama menjadi Uji Klinis. Bagian ini dibuat saat Bio Farma mulai meluncurkan berbagai vaksin baru, sehingga dibutuhkan satu bagian khusus yang menangani uji klinis." ujarnya.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x