Jalin Komunikasi Pemprov Jateng dengan Jatim dan Banten Terkait Kepulangan Pekerja Migran

- 18 Mei 2021, 21:44 WIB
Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia pulang melalui pelabuhan SBP Tanjungpinang, Kepri.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia pulang melalui pelabuhan SBP Tanjungpinang, Kepri. /Antara/Ogen/

"Kami jalin komunikasi dengan Jatim baik itu dinas tenaga kerja, kesehatan kemudian BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) kami juga berkomunikasi. Di Juanda kemarin tidak bisa pulang mandiri, Pemprov Jateng memfasilitasi dua bus kemarin sebelum lebaran," tutur dia.

Ia menyebutkan, kepulangan para pekerja migran dilakukan secara bergelombang. Bahkan di antaranya ada yang pulang menggunakan fasilitas pribadi ke kampung halaman. Namun demikian, prosedur protokol keamanan tetap harus dilalui, sebelum kembali ke udik.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Ingin Shopee Kontribusi Nyata dalam Peningkatan Kualitas UMKM Jateng

"Kalau perkiraannya yang akan pulang kurang lebih sekitar 4000 orang, baik di bulan April atau Mei ini karena kontraknya habis. Namun, kenyataannya yang pulang tidak sebanyak itu hanya sekitar 1000 orang, karena adapula yang memperpanjang kontrak mereka," imbuh Sakina.

Terkait masa depan mereka sesudah pulang kampung, Sakina berpesan mereka menjadi pengusaha. Namun demikian, bagi eks pekerja migran, yang bingung mencari pekerjaan, diharapkan menghubungi Disnaker setempat.

"Pekerja yang kontraknya habis, belum tentu bisa kembali ke luar negeri. Entah karena moratorium atau kondisi negara penerima kerja. Kami berharap mereka bisa menjadi wiraswasta. Kalau pelatihan, ada Kartu Prakerja yang bisa mengembangkan kemampuan. Di web kami juga ada E-Makaryo, yang mempertemukan calon pekerja dan perusahaan," urai Sakina.

Baca Juga: Walikota Surakarta Ingatkan untuk Waspada Perkembangan Covid Pasca Lebaran

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpesan kepada jajarannya agar memperhatikan pekerja migran yang akan pulang kampung. Ia mewanti-wanti Disnakertrans Provinsi Jateng menjalin komunikasi aktif.

Komunikasi itu, menurut Ganjar tidak terbatas dengan pemerintah provinsi Jatim dan Banten, pun juga dengan Kementrian Luar Negeri dan BP2MI. Hal Itu terutama, terkait penatalaksanaan kesehatan Covid-19.***

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah