Penanganan Banjir Bandang NTT-NTB, Kepala Basarnas: Koordinasi Antar Komponen Bangsa Sangat Baik

- 10 April 2021, 08:02 WIB
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo dalam konferensi pers daring pembaruan informasi terkait Banjir Bandang NTT-NTB yang pada Jumat, 9 April 2021.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo dalam konferensi pers daring pembaruan informasi terkait Banjir Bandang NTT-NTB yang pada Jumat, 9 April 2021. /Tangkapan layar Youtube @BNPB Indonesia

SINARJATENG.COM - Penanganan banjir bandang di NTT-NTB berjalan dengan baik dengan kerjasama dari seluruh komponen bangsa.

Apresiasi ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo dalam konferensi pers daring pada Jumat, 9 April 2021.

“TNI, Polri, bersama dengan Badan SAR Nasional ditambah dengan relawan berbagai organisasi telah melakukan berbagai langkah upaya untuk membantu warga masyarakat termasuk melakukan evakuasi terhadap korban meninggal. Koordinasi antar komponen bangsa terlihat sangat baik,” ujarnya.

Baca Juga: Babak 8 Besar Piala Menpora 2021: Kalah Adu Penalti Lawan PSM, Pil Pahit yang Harus Diterima PSIS Semarang

Koordinasi yang baik membuat daerah yang awalnya sulit dijangkau, saat ini telah dapat terlayani setelah cuaca membaik. Sehingga, saat ini bantuan logistik langsung dikirimkan pada daerah terdampak.

Polri telah mengirimkan bantuan berbentuk dukungan psikologis untuk korban terdampak. Mengirimkan 12 orang psikolog, Polri membantu trauma healing pada korban terdampak banjir bandang terutama di daerah Adonara, Lembata dan Alor.

Beberapa daerah seperti Sabu Raijua, Pulau Pantar dan Sumba Timur mengalami kesulitan listrik. BNPB berusaha melakukan koordinasi dengan PLN pusat untuk mendapatkan dukungan tambahan sehingga listrik dapat berjalan dengan lancar kembali.

Baca Juga: Lewat UKW Kualitas Wartawan Diharapkan Meningkat, Hendro Basuki: Wartawan Sekarang Harus Multitasking

Doni juga menyampaikan, berdasarkan laporan Bupati Sabu Raijua, terdapat kerusakan masif sehingga membutuhkan penanganan segera.

Terkait hal tersebut, KRI Ahmad Yani yang sedang menuju Kupang diprioritaskan membawa logistik kebutuhan untuk perbaikan bangunan. Selain itu telah dipersiapkan personil dari TNI dan Polri untuk memperkuat Kabupaten Sabu Raijua.

Dalam konferensi pers daring tersebut, Doni juga menyampaikan informasi terbaru mengenai korban banjir bandang NTT - NTB.

Baca Juga: Tahun Depan, Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Asia Wanita U-17

Hingga saat ini tercatat total 165 korban meninggal, dan 45 orang dinyatakan hilang. Dengan rincian, di Flores Timur 71 orang meninggal dunia dan 5 orang hilang, Lembata ditemukan kembali 3 orang meninggal dunia total menjadi 46 orang dan yang dinyatakan hilang sebanyak 22 orang.

Sedangkan di Alor kembali ditemukan 1 orang meninggal dunia sehingga total menjadi 28 orang dan 13 orang dinyatakan hilang.

Dari data terbaru, Rote Ndao dan Ngada tidak ada korban meninggal dunia.

Baca Juga: Hasil Studi di Inggris: Puasa Ramadhan Aman dan tidak Merugikan selama Pandemi Covid-19

“Rote Ndao yang semula dilaporkan ada dua orang yang meninggal ternyata hasil laporan dari bupati yang meninggal nihil. Termasuk Ngada yang semula dilaporkan satu orang meninggal ternyata yang dilaporkan tersebut masih hidup jadi yang meninggal tidak ada,” papar Doni.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah