Tidak Ada Huntara Untuk Korban Banjir Bandang NTT-NTB Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Covid-19

- 8 April 2021, 08:06 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo (tengah) saat memberikan keterangan pers penanganan bencana alam secara virtual dari Nusa Tenggara Timur, Rabu 7 April 2021.
Kepala BNPB Doni Monardo (tengah) saat memberikan keterangan pers penanganan bencana alam secara virtual dari Nusa Tenggara Timur, Rabu 7 April 2021. /ANTARA/HO-BNPB/pri.

SINARJATENG.COM - Penanganan korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) di tengah pandemi tetap memprioritaskan pencegahan penularan COVID-19.

Pemerintah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyalurkan puluhan ribu kit tes usap (swab) antigen. Dengan prioritas penyaluran pada daerah yang memiliki risiko penularan tinggi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo pada konferensi pers secara virtual yang diakses di Jakarta, Rabu 7 April 2021 malam.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Pemalang, Hari Ini Kamis 8 April 2021

“Dan kami serahkan itu kepada pemerintah Provinsi untuk mendistribusikannya, sehingga pemerataan bisa dilakukan dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah dan BNPB tidak akan membangun hunian sementara untuk para korban terdampak banjir bandang untuk meminimalisir risiko penularan COVID-19. 

Sebagai gantinya, masyarakat akan diberikan bantuan berupa uang tunai setiap bulan untuk menyewa rumah kerabat atau keluarga untuk ditinggali sementara.

Baca Juga: UIN Walisongo Akan Gelar Kajian 'Ramadan di Kampus' Secara Virtual

“Kami minta daerah percepat usulan kepada pemerintah pusat melalui BNPB, agar BNPB bisa segera menyalurkan dana sebesar Rp.500 ribu per keluarga setiap bulan. Ini semata-mata upaya kami untuk mencegah tempat pengungsian justru menimbulkan masalah baru yaitu penularan COVID-19,” jelasnya.

Pelayanan kesehatan untuk korban banjir bandang juga sedang dioptimalkan. Tidak adanya rumah sakit di daerah yang terdampak banjir bandang terparah yakni Adonara, membuat beberapa pasien harus dirujuk ke rumah sakit di Larantuka.

“Kami cek kesiapan rumah sakit di sana (Larantuka) cukup bagus,” jelas Doni.

Baca Juga: Polda Metro Jaya akan Gelar Operasi Keselamatan Jaya 2021 untuk Sambut Ramadan dan Tekan Penyebaran Covid-19

Beberapa dokter telah didatangkan oleh Kementerian Kesehatan dari beberapa daerah. Terdapat pula tawaran relawan medis yang akan memperkuat keberadaan dokter yang ada saat ini.

Berdasarkan informasi yang Doni terima, Polri telah berusaha menjangkau beberapa kawasan yang belum tersentuh di Malaka. Adanya kendala cuaca menyebabkan penyaluran bantuan sedikit terhambat.

Ia meminta data akurat terkait daerah yang belum tersentuh bantuan.

Baca Juga: Teten Masduki Berikan Keterangan Terkait Peningkatan Rasio Kredit Akan Dorong UMKM untuk Naik Kelas

"Sehingga tidak ada masyarakat yang tidak mendapat dukungan dan bantuan," pungkasnya.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah