SINARJATENG.COM - Daerah yang masuk zona merah dan oranye secara mingguan terlihat mengalami penurunan.
Hal ini terlihat dari perkembangan peta zonasi risiko pada pekan ini menunjukkan adanya perubahan pada zona merah (risiko tinggi) dan zona oranye (risiko sedang).
Namun Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan hal ini bukan berarti penanganan harus dikendurkan.
Baca Juga: Rektor UIN Walisongo Lantik 28 Pejabat Fungsional, Berikut Daftarnya
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, walaupun daerah di zona merah mengalami penurunan, namun mayoritas daerah masuk zona risiko sedang.
"Dan ini tentunya berbahaya, karena apabila sedikit saja kelengahan dalam penanganan kasus pada periode libur panjang Natal dan Tahun Baru, maka terbuka kemungkinan daerah pada zona risiko sedang berpindah ke zona risiko tinggi," tegas Prof Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Secara rincinya, daerah yang masuk zona merah jumlahnya mengalami penurunan dari 64 kabupaten/kota pada Minggu sebelumnnya, menjadi 60 kabupaten/kota.
Baca Juga: Klasemen Liga Belanda: Ajax Akhiri 2020 Sebagai Penguasa KlasemenBaca Juga: Rektor UIN Walisongo Lantik 28 Pejabat Fungsional, Berikut Daftarnya
Pada zona oranye, juga terlihat menurun yaitu dari 380 kabupaten/kota pada pekan sebelumnya, menjadi 378 kabupaten/kota pekan ini.
Namun untuk daerah yang berada di zona kuning atau risiko rendah, jumlahnya sedikit meningkat dari 59 kabupaten/kota pekan sebelumnya, menjadi 64 kabupaten/kota.
Meski demikian, pada zona hijau tidak ada kasus baru jumlahnya meningkat dari 7 menjadi 8 kabupaten/kota.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Bekasi Berikan Ijin Revitalisasi Pasar Cibitung
Dan pada zona hijau tidak terdampak jumlahnya masih sama dengan pekan lalu, sebanyak 4 kabupaten/kota.
Wiku Adisasmito juga menghimbau semua pihak terkait untuk melakukan upaya 3T (testing, tracing dan treatment) secara masif.
Penegakan disiplin protokol kesehatan harus ditegakkan. "Sehingga risiko Covid-19 di daerah dapat dikendalikan," Tegas Wiku Adisasmito.***