Sinergi Lintas Pihak dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Siap Didukung Kemenag

- 20 Desember 2020, 21:48 WIB
Waryono Abdul Ghofur saat berbicara pada Refleksi Akhir Tahun: ‘Memperkokoh Jati Diri Lembaga  Tafaqquh fid Din dan Penggerak Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren dan Komunitas'.
Waryono Abdul Ghofur saat berbicara pada Refleksi Akhir Tahun: ‘Memperkokoh Jati Diri Lembaga Tafaqquh fid Din dan Penggerak Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren dan Komunitas'. /Kemenag.go.id

Karenanya, Kemenag mendukung setiap inisiatif program pemberdayaan dengan konsepnya Colaborative Advantages.

"Konsep pemberdayaan yang melibatkan berbagai pihak dari hulu hingga ke Hilir sanga penting sehingga tercipta sustainable program /program yang berkelanjutan," tandasnya.

Baca Juga: Tim Inovator Muda UIN Walisongo Diganjar Medali Perak Indonesia Inventors Day 2020

Sebelumnya, Hasan Gaido yang merupakan inisiator acara ini menjelaskan bahwa kemandirian adalah jatidiri pesantren.

Sejak dulu pesantren sudah mandiri. Saat ini, pesantren yang memiliki berbagai potensi sumberdaya harus menunjukan identitas kemandirian, khususnya di bidang pertanian.

Menurutnya, penguatan Tafaquh Fiddin yang sudah menjadi core pesantren harus diimbangi dengan penguatan ekonomi.

Baca Juga: Harumkan Nama Bangsa, Mahasiswa FTUI raih Best Presenter International Tentang Evaluasi PJJ

“Jati diri pesantren sebagai institusi yang mandiri harus ditunjukkan,” ujarnya.

Hasan Gaido lalu menawarkan solusi melalui program ABG Cantik: Akademisi, Bisnis, Government dan Comunitas.

Sinergi empat komponen itu diharapkan dapat mempercepat tercapainya program ketahanan pangan dan mengembalikan kejayaan pesantren sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas.

Halaman:

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah