Karenanya, Kemenag mendukung setiap inisiatif program pemberdayaan dengan konsepnya Colaborative Advantages.
"Konsep pemberdayaan yang melibatkan berbagai pihak dari hulu hingga ke Hilir sanga penting sehingga tercipta sustainable program /program yang berkelanjutan," tandasnya.
Baca Juga: Tim Inovator Muda UIN Walisongo Diganjar Medali Perak Indonesia Inventors Day 2020
Sebelumnya, Hasan Gaido yang merupakan inisiator acara ini menjelaskan bahwa kemandirian adalah jatidiri pesantren.
Sejak dulu pesantren sudah mandiri. Saat ini, pesantren yang memiliki berbagai potensi sumberdaya harus menunjukan identitas kemandirian, khususnya di bidang pertanian.
Menurutnya, penguatan Tafaquh Fiddin yang sudah menjadi core pesantren harus diimbangi dengan penguatan ekonomi.
Baca Juga: Harumkan Nama Bangsa, Mahasiswa FTUI raih Best Presenter International Tentang Evaluasi PJJ
“Jati diri pesantren sebagai institusi yang mandiri harus ditunjukkan,” ujarnya.
Hasan Gaido lalu menawarkan solusi melalui program ABG Cantik: Akademisi, Bisnis, Government dan Comunitas.
Sinergi empat komponen itu diharapkan dapat mempercepat tercapainya program ketahanan pangan dan mengembalikan kejayaan pesantren sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas.