Hand Sanitizer Sawit, Optimalkan SDA Lawan COVID-19

- 15 Desember 2020, 23:34 WIB
Peneliti Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB Erliza Hambali (kiri) menyerahkan bantuan cairan pembersih tangan kepada perwakilan RSUD Kota Bogor, Senin (14/12/2020). Cairan pembersih tangan sawit diklaim lebih lembut dan ampuh membunuh kuman hingga 99 persen.***
Peneliti Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB Erliza Hambali (kiri) menyerahkan bantuan cairan pembersih tangan kepada perwakilan RSUD Kota Bogor, Senin (14/12/2020). Cairan pembersih tangan sawit diklaim lebih lembut dan ampuh membunuh kuman hingga 99 persen.*** /PR/Windiyati Retno/

SINARJATENG.COM - Cairan pembersih tangan dengan campuran gliserol sawit diklaim lebih ampuh membunuh kuman hingga 99 persen.

Peneliti Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenetgi (SBRC) IPB Prof. Dr.Erliza Hambali mengungkapkan, pembuatan hand sanitizer sawit ini merupakan salah satu upaya pemulihan dampak Covid-19 bekeriasama antar SBRC Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Hal itu diungkapkan SBRC IPB setelah mengembangkan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer sawit.

Baca Juga: Pengumuman Keberhasilan Vaksin COVID-19 Mundur hingga Maret 2021

"Pengembangan hand sanitizer ini untuk menunjukkan bahwa sawit juga bisa berguna untuk mencegah Covid-19 juga," ujar Erliza kepada "PR", Senin 14 Desember 2020.

Menurut Erliza, pengembangan hand sanitizer sawit tersebut merupakan pengembangan potensi sumber daya alam (SDA) strategis yang memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia merupakan penghasil sawit terbesar di dunia.

Itu sebabnya hand sanitizer sawit perlu dioptimalkan sebagai salah satu produk yang dibutuhkan selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Startup Lokal BRI Ventures 'Brodo' Dapat Investor dari Dana Ventura Sembrani Nusantara

"Kita sebenarnya sudah lama mengembangkan produk hand sanitizer tapi untuk sawit gliserol dan lidah buaya ini baru sekarang. Pengembangannya baru sekitar Maret lalu," kata Erliza.

Halaman:

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah