PVBMKG Naikkan Status Gunung Ili Lewotolok dari 'Waspada' Menjadi 'Siaga'

- 29 November 2020, 23:16 WIB
Gunung Ili Lewotolok dinaikkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari level II atau ‘Waspada’ menjadi level III atau ‘Siaga.’
Gunung Ili Lewotolok dinaikkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari level II atau ‘Waspada’ menjadi level III atau ‘Siaga.’ /Dok. BNPB Indonesia/

SINARJATENG.COM - Naikkan status aktivasi vulkanik Gunung Ili Lewotolok, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan dari semula level II atau ‘Waspada’ menjadi level III atau ‘Siaga.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Lembata Kanis Making saat dihubungi dari Kupang, pada Minggu malam.

"Iya benar, pihak Vulkanologi sudah menaikan status gunung ini dari semula waspada menjadi siaga sejak pukul 13.00 wita siang tadi karena erupsi gunungnya sampai mengeluarkan batu-batu atau lava pijar,"ujarnyaBaca Juga: Setelah Bubarkan 10 Lembaga Negara Non-kementerian, Presiden Jokowi Alihkan ke Kementerian Terkait

Menyikapi kenaikan status itu PVMBG merekomendasikan beberapa hal, antara lain, pertama, masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius empat km dari kawah puncak.

Kedua, penggunaan masker maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Ini direkomendasikan untuk menghindari dampak abu vulkanik yang mengakibatkan gangguan pernapasan akut maupun gangguan kesehatan lain.

Ketiga, PVMBG mengingatkan abu vulkanik saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok. Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di gunung ini untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di musim hujan.

Baca Juga: Harga Hampir Rp1 Miliar, VW Tiguan R Sudah Bisa dipesan Sekarang

Dari pantauan BPBD Lembata, ujar dia, potensi bahaya Gunung Ili Lewotolok berupa lontaran batu atau lava pijar ke segala arah, hujan abu lebat yang penyebarannya dipengaruhi arah dan kecepatan angin, awan panas khususnya ke arah bukaan kawah, yang berada di sisi tenggara.

Selain itu, bahaya lain berupa longsoran material lapuk yang berada di kawah puncak ke arah tenggara maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung.

Halaman:

Editor: Aman Ariyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x