SINARJATENG.COM - Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang juga Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga Surabaya, Henry Subiakto membagikan pandangannya terkait reaksi tenaga kesehatan selama satu pekan terakhir.
Disampaikan Henry Subiakto bahwa dirinya memahami atas kemarahan dan kekecewaaan tenaga kesehatan, dan aktivis kersehatan melihat massa yang berkerumun, tanpa melaksanakan protokol kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Henry Subiakto dalam cuitan pada akun Twitternya.
Baca Juga: Makan, Belanja, dan Transportasi dari Marchant Minggu ini Ada di ShoppePay
“Saya memahami kemarahan dan kekecewaan Nakes dan aktivis kesehatan melihat ribuan orang berkerumun tanpa mengindahkan protokol kesehatan dibiarkan dan malah disowani petinggi yg punya agenda pribadi,” tulis Henry Subiakto, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam cuitan @henrysubiakto pada 16 November 2020.
Selain itu, dalam cuitan sebelumnya, Henry Subiakto menyatakan bahwa dirinya menyutujui perlunya revolusi akhlak.
Dikatakannya bahwa revolusi akhlak tersebut terlebih dahulu dimulai dari diri sendiri.
Baca Juga: Kaos dan Helm Emas Jadi Saksi Joan Mir Rayakan kemenangan MotoGP 2020
“Saya setuju revolusi akhlak perlu dilakukan, dimulai dari diri sendiri lbh dahulu, terutama dengan memperbaiki lisan dan tindakan,” tulis Dosen FISIP Universitas Airlangga Surabaya tersebut.
“Sesuai ajaran junjungan Nabi SAW yg diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia,” tulisnya menambahkan.
Disamping itu, Henry Subiakto juga mengimbau agar berhati-hati dalam menjaga lisan dan perbuatan.
Baca Juga: Pentingnya Tingkatkan Imunitas Tubuh untuk Lawan Virus Covid-19
“Mari kita hati2 jaga lisan dan perbuatan agar tdk memancing reaksi dr mrk yg jg bermasalah atas lisan dan perbuatannya,” tulis Henry Subiakto.
Untuk diketahui, Henry Subiakto kerap membagikan pandangannya melalui cuitannya pada akun Twitternya.
Sebelumnya, Staf Ahli Kemkominfo tersebut sempat menjadi sorotan publik, lantaran saling berdebat dalam cuitannya di Twitter dengan politisi Partai Gerindra Fadli Zon.
Baca Juga: Raih Juara Dunia MotoGP 2020, Joan Mir : Ini Sulit dipercaya!
Selain itu ia juga menjadi sorotan, kala mengunggah video investigasi tim Narasi TV tanpa logo.***