SINARJATENG.COM- Dr H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. (lahir 28 Juni 1969) adalah seorang wirausahawan dan politisi berdarah Gorontalo-Jawa, kelahiran Pekanbaru, Riau, dan berkebangsaan Indonesia.
Dari silsilah keluarga ayahnya, leluhur Sandiaga Uno memiliki klan Uno-Monoarfa yang merupakan bagian dari keluarga besar Kesultanan Gorontalo. Sandi juga memiliki kekerabatan keluarga dengan salah satu tokoh politik nasional, Suharso Monoarfa.
Dari silsilah ibunya, leluhur Sandi Uno berasal dari Demak, Jawa Tengah. Sandi pun merupakan keponakan dari tokoh pendidikan nasional, Arief Rachman.
Baca Juga: Lirik Lagu Fana Merah Jambu - Fourtwenty
Pada masa bakti Oktober 2017 - September 2018, Sandi Uno pernah mengemban tugas sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta ke-14 bersama dengan Gubernur terpilih, Anies Rasyid Baswedan.
Di tahun 2020, Presiden Joko Widodo menunjuk Sandiaga untuk menduduki jabatan Menteri.
Sandiaga Uno menikah dengan Nur Asia pada 28 Juli 1996 di Singapura.] Keduanya berjumpa saat Sandi masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) 12 Wijaya, Jakarta Selatan. Sedangkan Nur Asia tengah menempuh pendidikan di SMP Al Azhar.
Baca Juga: Simak! Profil Singkat AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) Ketua Umum Partai Demokrat
Pernikahan mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Anneesha Atheera Uno, Amyra Athefaa, dan Sulaiman Saladdin Uno.
Pendidikan
Sandiaga memulai pendidikannya di SD PKSD kemudian ke SMP 12 Wijaya Jakarta Selatan dan melanjutkan sekolahnya ke SMA Katolik. Sandiaga Uno merupakan sosok yang cerdas, hal ini terbukti ketika ia kuliah di Wichita State University di Kansas, Amerika, ia berhasil lulus dengan predikat Summa Cum Laude.
Selepas lulus dari Wichita State University, ia kemudian bekerja di Bank Summa milik William Soeryadjaya. Karena kinerjanya cukup bagus di perusahaan, setahun kemudian ia menerima beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di George Washington University, Amerika Serikat. Ia menamatkan kuliahnya dengan meraih IPK sempurna 4.00 yang merupakan sebuah prestasi yang membanggakan
Dalam pekerjaanya ia mendapatkan gaji sebesar 8000 dolar perbulan. Namun seperti kata pepatah “ Roda Kehidupan selalu berputar ”. Badai krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997, mengakibatkan perusahaannya juga terkena imbasnya. Perusahaannya kemudian bangkrut dan mulai melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) termasuk pada dirinya.
Baca Juga: Berikut! Profil Singkat Anies Baswedan Calon Presiden 2024
Sandiaga Uno akhirnya memilih untuk kembali ke Indonesia dan memulai usaha baru. Meskipun demikian statusnya ketika itu sebagai gerakan. Langkah pertama yang mencari ketkika di Indonesia adalah mencari pekerjaan baru tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan
Dalam biografi Sandiaga Uno diketahui bahwa setahun kemudian tepatnya pada tahun 1998, ia bersama Edwin Soeryadjaya kemudian mendirikan perusahaan Investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya.
Berbekal jaringan (network) yang baik dengan perusahaan ataupun lembaga-lembaga keuangan yang ada didalam negeri maupun luar negeri, perusahaan yang didirikan oleh Sandiaga Uno kemudian akhirnya sukses.
Karir Politik
Sandiaga Uno dikenal sebagai seorang pengusaha besar yang memiliki banyak perusahaan serta termasuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Namun ia juga memilih terjun ke dunia politik sama seperti beberapa pengusaha lainnya.
Baca Juga: Simak! Fakta Unik Gelaran Piala Dunia Qatar 2022
Wakil Gubernur Jakarta
Namanya ramai menjadi perbincangan masyarakat di Jakarta ketika ia memilih terjun ke dunia politik dan maju sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh partai Gerindra bersama dengan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Di Pilkada DKI Jakarta yang dilakukan dua putaran, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berhasil unggul dari saingannya yaitu Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat.
Calon Wakil Presiden 2019
Pada agustus 2018, Nama Sandiaga Uno dipilih sebagai calon wakil presiden 2019 oleh Prabowo Subianto yang maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019. Penunjukan Sandiaga sebagai calon wakil presiden ini membuat ia harus melepas jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.***