Bahlil Lahadalia: Arahan Presiden, Tahan Izin Investor itu Sama dengan Tahan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

28 April 2021, 17:54 WIB
Bahlil Lahadalia saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Investasi /Youtube/Sekretariat Presiden

SINARJATENG.COM – Presiden Joko Widodo resmi melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi pada Rabu, 28 April 2021 di Istana Negara.

Bahlil dilantik sebagai Menteri Investasi bersamaan dengan dilantiknya Nadiem Anwar Makarim sebagai Mendikbud-Ristek dan Laksana Tri Handoko sebagai Kepala BRIN.

Bahlil dalam sambutannya memuji pemerintahan Jokowi-JK yang telah membangun infrastruktur yang sangat luar biasa dari Aceh sampai Papua.

Baca Juga: Mengenal Fidyah: Apa dan Siapa Saja yang Boleh Melaksanakannya. Cari Tahu di Sini!

Bahlil mengatakan Investasi adalah pintu masuk untuk peningkatan SDM dan peningkatan ekonomi. Investasi adalah pintu masuknya.

Menurut Bahlil, perubahan terhadap regulasi yang pemerintah lakukan lewat undang-undang cipta kerja menjadi salah satu tugas yang akan ia lakukan ke depannya secara baik.

Bahlil juga mengatakan bahwa peran Kementerian Investasi nantinya akan menjadi kunci untuk menghubungkan dan mensinergikan investasi dari luar maupun dari dalam negeri.

Baca Juga: Singgung Politisi yang Dukung Munarman, Ferdinand Hutahaean: Abaikan, Anggap Dia Meriam Bambu

Kementerian Investasi juga akan menghubungkan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Semua itu nantinya akan menjadi satu pintu.

Bahlil juga menjelaskan arahan Presiden Jokowi kepadanya tentang Undang-undang Cipta Kerja.

“Arahan Bapak Presiden dengan Undang-undang Cipta Kerja kepada kami bahwa kalau kita menahan izin orang atau investor itu sama dengan menahan pertumbuhan ekonomi nasioanal.

Baca Juga: Belum Direspon Sama Sekali, Koalisi LSM Jateng Kembali Tanyakan Jawaban atas Klarifikasi Ketua PN Semarang

Sama juga dengan menahan lapangan pekerjaan. Sama juga dengan menahan sumber-sumber pendapatan negara dan GDP kita akan tidak mengalami perbaikan,” kata Bahlil.

Semua yang telah ia lakukan selama 1,5 tahun sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atas dasar arahan Jokowi.

Ia menilai Jokowi berpikir dalam visinya adalah tentang transformasi ekonomi yang meningkatkan nilai unit tambah dan pemerataan pertumbuhan ekonomi dari Aceh hingga Papua.

Baca Juga: Wujudkan WBK, Kasat Lantas Polres Blora Tinjau Proses Pelayanan di Samsat Cepu

“Apa yang kita lakukan hari ini meningkatkan investasi yang berkualitas baik PMA maupun PMD juga tidak berbicara hanya itu. Tapi juga adalah pemerataan pertumbuhan investasi antara Jawa dan luar jawa.

Karena Bapak Presiden selalu melihat Indonesia pada satu wilayah yang luas tidak hanya fokus pada satu pulau,” ujar Bahlil.

Tidak hanya itu, ia juga mendapat perintah dari Jokowi untuk jangan hanya mengurus pengusaha-pengusaha besar, melainkan juga mengurus UMKM.

Baca Juga: Berikan Rasa Aman Bagi Pengunjung Pasar, Polsek Banjarejo Lakukan Patroli Rutin

“Harus kita kawinkan pengusaha-pengusaha besar dengan UMKM. Pengusaha-pengusaha besar dan pengusaha yang ada di daerah dan pengusaha Nasional.

Kolaborasi inilah yang bisa kita jadikan sebagai instrumen untuk mendorong agar pertumbuhan ekonomi kita itu meningkat serta pertumbuhan ekonomi juga bisa berjalan,” ujar Bahlil.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler