'Barik Lana' dan 'Nikmat' Jadi Program KUA Kalibawang untuk Ajak Pengantin Lestarikan Alam

22 Februari 2021, 20:45 WIB
Program Barik Lana KUA Kalibawang, Kulon Progo. /Kemenag.go.id

SINARJATENG.COM - Barik Lana (Tebar Ikan Peduli Alam dan Fauna) dan Nikmat (Menikah, Menanam, dan Merawat) menjadi dua program unggulan untuk Ajak pengntin melestarikan alam.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, menamai program tersebut dengan unik dan menarik.

Kepala KUA Kalibawang, Afwan Zuhdi, di Kulon Progo,juga menjelaskan tentang program tersebut pada Senin 22 Februari 2021.

Baca Juga: Penerima Beasiswa LPDP Diberi Bekal Pemahaman Moderasi Beragama

“Seperti yang dilakukan pada pekan lalu, kami menikahkan pasangan pengantin Eka Rizki Wardana dan Riya Fitriyana juga dengan mengusung program Barik Lana,” jelasnya.

Proses pelaksanaannya, jelas Zuhdi, dilakukan dengan menebar ikan di Embung Krapyak yang terletak sekitar 300 meter dari KUA sesaat setelah akad nikah. “Selain mengajak pasangan pengantin ikut terlibat menjaga ekosistem alam, juga mengenalkan Embung Krapyak Kulon Progo sebagai salah satu destinasi wisata yang ternyata belum diketahui masyarakat luas,” kata Zuhdi didampingi penghulu, Wildan Isa Anshori.

“Sengaja kami memilih nama program Barik Lana agar pasangan pengantin juga alam sekitar senantiasa mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,” sambungnya lagi. Ditambahkan, pihaknya telah melakukan perjanjian kerja sama dengan pengelola Embung Krapyak untuk kegiatan tersebut. 

Baca Juga: Saling Bekerjasama, Kemenag dan Kemenlu Sinergi untuk Kenalkan Moderasi Beragama Pada Dunia

Sementara Nikmat adalah program yang ditujukan kepada pasangan pengantin yang melaksanakan akad nikah di luar balai nikah.

“Sesaat setelah pelaksanaan akad nikah, pasangan pengantin menanam bibit pohon di lingkungannya. Jenis pohon yang ditanam menyesuaikan dengan jenis tumbuhan yang ada di lingkungannya,” ungkap Zuhdi.

“Pasangan pengantin kami ajak dan dampingi untuk ikut aksi melestarikan lingkungan dengan menanam bibit pohon. Aksi ini juga merupakan simbol melestarikan hubungan pernikahan. Jika ingin memanen buahnya, tidak bisa hanya berhenti pada aksi menanam bibit, namun harus dilanjutkan dengan merawatnya dan mengikuti proses yang lama sebelum memanen buah,” tuturnya.

Baca Juga: Fitur Makin Lengkap, Begini Perubahan Pajero Sport Terbaru yang Kian Memukau

"Pernikahan pun juga begitu, tidak hanya berhenti saat mengucapkan akad, namun juga perlu dilanjutkan dengan merawat cinta dan hubungan sebelum memanen kebahagiaan dan kenikmatan hidup,” sambung Afwan Zuhdi. 

Kedua program yang dilaksanakan sejak awal 2020 lalu ini sempat terhenti karena adanya pandemi. Sekarang, program ini dilaksanakan kembali dengan menaati gerakan protokol kesehatan 5M.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler