SINARJATENG.COM - Berkontak dengan Said Aqil, orang yang kini positif Covid-19, menggugah kesadaran Mahfud MD untuk menjalani tes usap (swab test).
Hal itu dilakukan Mahfud MD karena saran dari Said Aqil Siraj, yang dengan segera mengabarkan dirinya terkena Covid-19.
Menteri Politik, Hukum, dan HAM, Mahfud MD rupanya sempat kontak dengan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj.
Baca Juga: Diteror dan Tertekan di Medsos, Keluarga Oknum Rombongan Moge yang Keroyok TNI : Sudah Minta Maaf
Atas keterbukaan itu, Mahfud tak segan mengacungkan jempol buat pimpinan PBNU. Tidak hanya itu, ormas Islam lain yakni Muhammadiyah juga diapresiasinya.
Beberapa hari lalu, Mahfud bertutur baru saja bertemu dengan Aqil Siradj, di kantornya.
“Ketum PBNU dan Ketua PP Muhammadiyah. Kamis (26/11/2020) jam 14.30 sy ngobrol dgn Ketum PBNU KH Aqil Sieraj di kantor PBNU,” katanya di Twitter @mohmahfudmd, Senin, 30 November 2020.
Baca Juga: Persebaran Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang Terus Meningkat
Minggu pagi esoknya, ucap dia melanjutkan dalam cuitan yang sama, Said Aqil beliau mengabarkan, dirinya terinfeksi Covid-19.
“Beliau menyarankan sy lakukan swab krn 3 hr sebelumnya kami ngobrol. Sy pun segera swab,” katanya.
Menkopolhukam juga mengaku kontak dengan Ketua PP Muhammadiyah, Haidar Nasir.
Baca Juga: Kemenlu Dalami Sebab Kematian WNI Dalam Koper yang Ditemukan di Mina, Arab Saudi
“Sy ingin silaturrahim. Beliau minta tdk ditemui dulu krn beliau baru kontak dgn orng yg kemudian dinyatakan positif covid. Khawatir terjadi penularan. Kamipun sepakat bcr via telepon ckp lama pd malam harinya,” katanya.
Mahfud lantas mengucap hormat bagi para pimpinan puncak kedua ormas Islam terbesar itu.
Soalnya, selain menjaga dirinya juga menjaga orang lain dari bahaya covid-19. Seperti dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Mahfud MD Puji PBNU dan Muhammadiyah: Pimpinan Ormas Islam yang Jaga Orang Lain dari Bahaya Covid-19.
Baca Juga: Akui Cukup Terhambat UU Baru, Novel Baswedan Tetap Berhasil Pimpin OTT KPK
Keduanya dinilai Mahfud, terbuka memberitahu tentang serangan dan ancaman Covid-19, kepada dirinya.
Ditambah lagi dua tokoh Muslim itu meminta agar orang membatasi interaksi dengannya, sampai tidak memaksakan bertemu.***