"Semakin banyak pohon ditanam, harapan kita sumber air makin banyak dan itu akan menjadi tempat kehidupan. Kalau sekarang kita tanami, mudah-mudahan nanti anak cucu kita yang merasakan dan pariwisata akan berjalan. Ini contoh," jelasnya.
"Beberapa tempat yang musti direhabilitasi karena galian C, sebenarnya bisa dibuat semacam ini. Jadi nanti semuanya bisa terinspirasi," tegas Ganjar.
Baca Juga: Survei: 22,8 Persen Program Bantuan Sembako di Banyumas Tidak Tepat Sasaran
Kepala Dewa Cabean Kunti, Khamid Winardi, mengatakan Embung Kedung Banteng selesai dibangun pada Bulan Oktober 2020 lalu. Pembangunan tersebut dilakukan untuk memanfaatkan lahan bekas tambang pasir yang dinilai tidak produktif.
"Terima kasih Bapak Gubernur berkenan hadir di Embung Kedung Banteng. Ini dulunya bekas penambangan pasir, dulu keadaannya (lahan) kritis. Kemudian diusulkan untuk dijadikan embung. Setelah ini akan dibuat sebagai tempat pariwisata untuk daerah sekitarnya. Embung akan disalurkan untuk kebutuhan perairan dan akan diolah menjadi sumber air bersih," katanya.***