Ia pun mengaku Unisbank pula yang telah memberikan pertimbangan terkait sisi positif dan negatif antara penyelenggaraan seleksi melalui LJK dengan CAT.
"Ya meskipun secara regulasi kedua metode itu diperbolehkan, namun tentu kami perlu memberikan saran terkait pemilihan metode yang terbaik menurut kami. Dan di saat pandemi seperti ini, kami pikir LJK adalah metode terbaik untuk mencegah munculnya klaster baru penularan Covid-19. Dan saran kami rupanya diterima, terbukti dengan keluarnya Keputusan Bupati tentang Penetapan Metode Ujian Tertulis Penyaringan Perangkat Desa Tahun 2020", ujarnya.
Baca Juga: Komentari Soal Kasus Ajay, Ketua PDIP Jabar Sebut Wali Kota Cimahi Tak Makan Uang Rakyat
Saat ditanya soal alasan mengapa tidak menyarankan memakai CAT, Sunarto pun memaparkan alasannya.
"Di masa pandemi itu riskan. Komputer CAT bisa disentuh oleh sejumlah peserta yang berbeda secara bergantian. Belum lagi perpindahan shift satu dengan yang lain tentu sangat berpotensi menimbulkan antrian dan kerumunan", jelasnya.
Lagipula, imbuhnya, baik LJK maupun CAT, dua-duanya dapat dipertanggungjawabkan baik dari aspek transparansi maupun objektifitasnya.
Baca Juga: Ketua Diaspora Purworejo Sebut Warga Perantau Berpotensi Besar Turut Membangun Daerah
Lalu terkait peran Pemkab, Sunarto mengaku amat berterimakasih.
"Unisbank meminta fasilitasi penyerahan hasil ujian dan Pemkab membantu memfasilitasi sejumlah 109 desa dengan mengundang Ketua panitia dan Kadesnya. Jadi Unisbank tidak perlu datang satu per satu ke tiap desa", pungkasnya.***