Ganjar Dinilai Abai Diberi Kode Agar Mengerem Ambisi Nyapres, Bambang: Wis Tak Kode Sik, Kok Saya Mblandhang

24 Mei 2021, 14:17 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo /@presidenmegawati / Instagram/


SINARJATENG.COM - DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah mengkonfirmasi tidak mengundang Ganjar Pranowo saat pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Tidak diundang! (Ganjar Pranowo, red) 'wis kemajon' (kelewatan), 'yen kowe pinter, ojo keminter' (bila kamu pintar, jangan sok pintar-red)," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto di Semarang, Minggu 23 Mei 2021.

DPD PDI Perjuangan Jateng dengan terang-terangan menyebut Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jateng, terlalu berambisi maju pada Pilpres 2024 sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Baca Juga: Resmi Dilantik, Bagong Yoyok Sukirman Nahkodai ESI Kabupaten Pemalang

Soal langkah yang dianggap bisi Nyapres itu, Bambang menjelaskan pihaknya sudah memberikannya kode kepada Ganjar. Tapi menurutnya Ganjar Pranowo justru tetap lanjut.

"Wis tak kode sik, kok saya mblandhang. Ya tak rada atos (sudah saya beri isyarat, kok malah semakin nekat. Ya saya sikapi agak keras). Saya dibully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," tandasnya.

Menurut Bambang, DPD PDI Perjuangan Jateng sebenarnya sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik.

Baca Juga: Ganjar Tak Diundang saat Pengarahan Puan Maharani, Ini Penjelasan Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng

Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umun Megawati Soekarnoputri, sedangkan di sisi lain hal itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah ketua umum.

"Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media massa, bahkan Ganjar sampai rela menjadi 'host' di youtube-nya, padahal hal serupa tak dilakukan oleh kader PDIP lain yang juga berpotensi untuk 'nyapres'" ujarnya.

Menurutnya, kader PDIP lain itu bukannya tak bisa melakukan hal yang sama, namun tak berani karena belum mendapatkan perintah ketua umum.

Baca Juga: Satlantas Polres Manggarai Barat Siap Terapkan ETLE, Ini Penjelasannya

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini sekali lagi mengingatkan jika elektabilitas saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertempuran pilpres yang sesungguhnya.

Elektabilitas yang saat ini hanya terdongkrak dari pemberitaan dan medsos. Hal itu mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.

"Hal ini disampaikan bukan sebagai teguran bagi Ganjar yang juga kader PDIP. Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," pungkasnya.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler