Bupati Jepara Minta Pemdes dan Satgas Jogo Tonggo Tingkatkan Penanganan COVID-19

2 Desember 2020, 22:08 WIB
Bupati Jepara Dian Kristiandi /Humas Pemkab Jepara/

SINARJATENG.COM – Bupati Jepara Dian Kristiandi meminta pemerintah desa (Pemdes) dan Satgas Jogo Tonggo untuk meningkatkan upaya pencegahan dalam rangka penanganan Covid-19.

"Sebab, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Ukir terus meningkat," kata Bupati saat melaksanakan monitoring Satgas Jogo Tonggo di Desa Bangsri, Rabu 2 November 2020. 

Selain itu, bupati juga meminta agar semangat anggota Satgas Jogo Tonggo tidak kendur dalam menyosialisasikan protokoler kesehatan.

Baca Juga: Isolasi Mandiri di Bangunan Tua, Anies Baswedan Jelaskan Keadaan Sekitar

“Ingatkan kepada masyarakat, bahwa Covid-19 masih belum berakhir. Satu-satunya cara yang dapat memutus mata rantai Covid-19 ini, hanya dengan 3M, memakai masker untuk melindungi diri dan orang lain, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” jelas Andi sapaan akrab Bupati Jepara itu.

Walaupun kelihatanya sangat sederhana, lanjut Andi, namun akan menjadi sangat berbahaya jika tidak ada kontrol. Khususnya, dari Satgas Jogo Tonggo.

“Gas dan rem harus berimbang. Kadang kita gas agar ekonomi tetap berjalan, namun juga harus direm agar tidak kebablasan,” kata dia.

Baca Juga: Telurusi Aliran Dana Kasus Edhy Prabowo, KPK Libatkan PPATK

Bupati berpesan kepada petinggi selaku Ketua Satgas Covid-19 di tingkat desa, untuk tidak memberikan izin kegiatan kemasyarakatan, jika memang masyarakatnya masih abai terhadap protokol kesehatan.

Namun, jika dilihat masyarakatnya sudah patuh, maka silakan, tapi tetap memperhatikan batasan-batasan.

Ditambahkan, dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 di tengah masyarakat, masyarakat sendiri yang seharusnya berada di garda terdepan. Sedangkan para tenaga medis menjadi ujung tombak dari penangaan wabah ini.

Baca Juga: KSP: Protokol Kesehatan yang Ketat Jadi Jaminan Kelangsungan Pilkada 2020

Namun sayang, lanjutnya, masih banyak masyarakat yang tidak menyadari peran mereka, di dalam perang melawan Covid-19. Sebagian dari mereka bahkan cenderung abai dan tidak peduli dengan protokoler kesehatan yang seharusnya mereka lakukan untuk mencegah terjadinya penularan.

“Akibatnya, banyak tenaga medis harus berjuang keras untuk mengatasi dampak dari ketidakpedulian masyarakat dan banyak di antara mereka bahkan akhirnya meninggal dunia karena terkena Covid-19,” pungkasnya.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler