Bank Dunia: Pembatalan Utang Diperlukan untuk Bantu Negara Termiskin

- 5 Oktober 2020, 12:02 WIB
Presiden Bank Dunia David Malpass
Presiden Bank Dunia David Malpass /Antara/



SINARJATENG.COM - Pandemi Covid-19 dapat memicu krisis utang di beberapa negara, sehingga investor harus siap memberikan beberapa bentuk keringanan yang juga dapat mencakup pembatalan utang, kata Presiden Bank Dunia David Malpass.

“Terbukti bahwa beberapa negara tidak dapat membayar kembali utang yang mereka tanggung. Karena itu kita juga harus mengurangi tingkat utang. Ini bisa disebut keringanan atau pembatalan utang,” kata Malpass dalam wawancara dengan harian bisnis Handelsblatt.

“Adalah penting bahwa jumlah utang dikurangi dengan restrukturisasi,” tambah Malpass seperti dikutip Reuters pada Minggu 4 Oktober 2020.

Baca Juga: Wapres harap TNI Terus Dukung Pemerintah atasi Pandemi

Dia menunjuk langkah serupa dalam krisis keuangan sebelumnya seperti di Amerika Latin dan apa yang disebut inisiatif HIPC - negara-negara miskin yang berutang besar - pada 1990-an.

Negara-negara kaya bulan lalu mendukung perpanjangan dari Debt Service Suspension Initiative (DSSI/Inisiatif Penangguhan Layanan Utang DSSI) G20, yang disetujui pada April untuk membantu negara-negara berkembang bertahan dari pandemi virus corona, yang telah menyebabkan 43 dari 73 negara potensial yang memenuhi syarat menangguhkan lima miliar dolar dalam pembayaran utang "sektor resmi".***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x