Network
SINARJATENG.COM – Perwakilan RI di Luar Negeri terus berupaya memberikan pelayanan yang optimal meskipun di tengah pandemi Covid-19. Hal ini tidak lain merupakan wujud peran aktif dalam perlindungan WNI.
Seperti yang dilakukan oleh KBRI Paramaribo dalam memberikan pelayanan dan perlindungan WNI yaitu melalui fasilitasi pemulangan WNI dari Suriname kembali ke Indonesia.
Akibat dari Pandemi Covid-19 yang tak Kunjung usai, pemerintah Belanda telah menerapkan larangan masuk/transit untuk penerbangan internasional dari wilayah Amerika Tengah dan Selatan (termasuk Suriname dan Guyana) sejak Januari 2021.
Baca Juga: Dijamin Pasokan BBM Aman, Pertamina Siap Tambah Stok Jika Terjadi Lonjakan Selama Ramadan
Kemudian Larangan penerbangan tersebut mengakibatkan sejumlah WNI yang berada di Suriname maupun Guyana belum dapat kembali ke Indonesia. Larangan dimaksud dikecualikan untuk penumpang dengan paspor Uni Eropa, bagi tenaga kesehatan serta Anak Buah Kapal (ABK).
KBRI Paramaribo pada 27 Maret 2021 hingga 3 April 2021 telah berhasil membantu fasilitasi repatriasi mandiri 30 WNI yang merupakan ABK dari Suriname untuk kembali pulang ke Indonesia. Adapun proses repatriasi WNI bersifat mandiri dan dibantu oleh pihak perusahaan.
Para WNI yang pulang telah menjalani tes PCR dan tes Rapid Covid-19 yang merupakan persyaratan untuk transit di Bandar Udara Schiphol Amsterdam-Belanda. Pada hari keberangkatan, KBRI Paramaribo turut mendampingi para WNI yang direpatriasi dalam proses check-in hingga pemeriksaan imigrasi di Bandar Udara Internasional Johan Adolf Pengel Paramaribo-Suriname serta memberikan bantuan logistik kesehatan berupa hand sanitizer, masker, vitamin dan sarung tangan, sekaligus membekali para WNI dengan surat keterangan perjalanan untuk kepulangan.
Baca Juga: Dijamin Pasokan BBM Aman, Pertamina Siap Tambah Stok Jika Terjadi Lonjakan Selama Ramadan
Selain itu, sebagai bentuk kepedulian dan perlindungan bagi WNI KBRI Paramaribo telah melakukan kunjungan kepada WNI yang berada di Distrik Nickerie yang berjarak sekitar ±232km dari Paramaribo 21 Maret 2021 lalu.
