Ia punya alasan sendiri kenapa tidak menyampaikannya ke publik. Yang dia sampaikan kondisinya membaik dan itu normatif saja,” kata Refly.
Refly mengulas kembali ketika dia melakukan interview dengan mantan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Munarman pada 6 Desember 2020.
Refly mengatakan setelah peristiwa kematian laskar FPI beberapa jam sesudah dia melakukan wawancara dengan Munarman, ada kekhawatiran yang tidak enak untuk dikatakan.
Refly menambahkan HRS tau dia tokoh dan “diincar juga”. Maka tidak heran apabila dia sangat protektif terhadap dirinya. Termasuk soal makanan yang selama dalam tahanan disuplai dari rumahnya.
HRS juga hanya mau melakukan pemeriksaan kesehatan jika dilakukan dan didampingi oleh tim dari Mer-C yang dia percaya.
Refly melanjutkan apabila HRS diperiksa oleh dokter umum, HRS khawatir ada seseorang yang memasukkan suntikan atau cairan tertentu dalam proses pemeriksaannya.
Refly juga mengatakan jika kasus HRS bukanlah peristiwa biasa saja dan sangat erat kaitannya dengan motif tertentu.
“Jadi sebenarnya memang bisa saja dianggap berlebihan tapi sikap protektif itu kan ada alasannya.
Baca Juga: Mansur Hidayat Berharap Fatayat NU Mampu Berkiprah dalam Pembangunan di Kabupaten Pemalang