Mengenal Autoimun, Sakit Bawaan Ashanty yang Kambuh Bersama Covid-19

- 4 Maret 2021, 19:33 WIB
Ashanty ungkap kesedihan dan chat saling menyemangati berjuang melawan Covid-19 dengan Rina Gunawan/
Ashanty ungkap kesedihan dan chat saling menyemangati berjuang melawan Covid-19 dengan Rina Gunawan/ / /instagram Ashanty

SINARJATENG.COM - Penyakit autoimun yang diderita Ashanty berbarengan dengan Covid-19 membuat kondisi tubuhnya lemah dan butuh Perawatan lebih lanjut.

Kondisi buruk Ashanty karena autoimun sudah terjadi beberapa kali dan membuatnya dirawat di rumah sakit beberapa tahun belakangan.

Sayangnya, tahun 2021 ini, penyakit autoimun yang diderita berbarengan dengan Covid-19. Kombinasi 2 penyakit tersebut membuat Ashanty dan lingkaran terdekatnya jadi ekstra waspada.

Baca Juga: Terkonfirmasi, Inilah Kondisi Terakhir Amanda Manopo Ikatan Cinta yang Membuatnya Tidak Hadir Beberapa Episode

Lalu Apakah penyakit autoimun itu? Bagaimanakah penyakit ini bisa diderita Ashanty?

Apa itu Autoimun?

Dilansir dari Healthline, penyakit Autoimun adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh keliru menyerang bagian tubuh.

Baca Juga: Polri Laporkan Dugaan Unlawfull Killing Atas Kasus Laskar FPI, 3 Polisi Berstatus Terlapor

Idealnya, sistem kekebalan tubuh melindungi dari kuman seperti bakteri dan virus.

Saat sistem kekebalan mendeteksi kuman atau serangan asing, secara otomatis, sistem akan mengirimkan pasukan sel tempur untuk menyerang mereka.

Dalam sistem kekebalan yang normal, sistem kekebalan dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh sendiri.

Baca Juga: Pemkab Pemalang Siapkan Sekolah Piloting untuk Pembelajaran Tatap Muka

Sedangkan pada penyakit autoimun, sistem kekebalan salah menganggap bagian tubuh manusia, seperti persendian atau kulit, sebagai benda asing.

Kekeliruan deteksi ini berakibat sistem kekebalan melepaskan protein untuk menyerang sel sehat.

Mengapa seseorang menderita Autoimun?

Hingga saat ini, belum ada penjelasan sains yang jelas mengenai sebab utama autoimun.

Baca Juga: KJRI New York Jalin Silaturahmi Virtual Komunitas IDCH Sekaligus Promosikan Ekonomi dan Seni Budaya

Hanya saja, beberapa penelitian menunjukkan beberapa kondisi yang dimiliki seseorang membuat ia lebih mudah terserang Autoimun.

Sebuah penelitian yang berjudul 'Updated assessment of the prevalence, spectrum and case definition of autoimmune disease' milik Scott M. Hayter menyatakan wanita lebih mudah terserang autoimun dibanding pria.

Sering kali, Autoimun menyerang wanita pada usia 15 hingga 44 tahun atau pada saat usia subur.

Baca Juga: Proses Hukum 6 Anggota Laskar FPI Sebaiknya Dihentikan, Demi Prinsip Negara

Autoimun juga bisa didapatkan karena penyakit genetik atau penyakit bawaan dari silsilah keluarga.

Walaupun begitu, bukan berarti setiap anggota keluarga pasti mengidap Autoimun. Hanya saja, faktor genetik ini menyebabkan seseorang lebih rentan terserang Autoimun.

Penelitian yang dilakukan Stiemsma L dan koleganya yang berjudul 'The hygiene hypothesis: current perspectives and future therapies' menghasilkan dugaan bernama 'hipotesis kebersihan'.

Dugaan tersebut menyatakan hadirnya vaksin dan antiseptik menyebabkan manusia tidak terkena kuman sebanyak masa lalu. Kurangnya paparan ini membuat sistem kekebalan tubuh manusia cenderung bereaksi berlebihan terhadap zat tidak berbahaya.

Baca Juga: Liverpool vs Chelsea: Kekalahan Perdana Tuchel atau Rekor Buruk The Reds di Anfield Berlanjut?

Jenis penyakit autoimun

Secara umum, penyakit autoimun dikenal dengan berbagai istilah yang lebih akrab di telinga masyarakat.

Berikut ini 5 penyakit autoimun yang akrab didengar:

1. Diabetes tipe 1. Sistem kekebalan tubuh menyerang sel penghasil insulin di pankreas.

2. Penyakit radang usus. Sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan dinding usus.

3. Systemic lupus erythematosus/lupus. Sistem kekebalan tubuh menyerang seluruh bagian tubuh hingga menyebabkan sakit di sebagian besar anggota tubuh.

4. Penyakit graves. Sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid di leher sehingga produksi hormon tiroid jadi berlebihan

5. Penyakit tiroiditis hashimoto. Sistem kekebalan tubuh juga menyerang kelenjar tiroid. Hanya saja akibat yang dihasilkan adalah produksi hormon tiroid berkurang drastis.

Baca Juga: Memiliki Segudang Manfaat, Bendungan Sindang Heula Banten Diresmikan Presiden Jokowi ‎

Penelitian berjudul 'Autoimmunity and the Gut' yang dihasilkan Andrew W. Campbell menyatakan bahwa autoimun menghasilkan 80 variasi penyakit.

Lalu, Ashanty termasuk penyakit Autoimun yang mana?

Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, maka perlu dilakukan beberapa tes oleh dokter spesialis sesuai dengan sakit yang diderita.

Gejala awal

Sebagai langkah awal mengenali penyakit autoimun, ada beberapa kombinasi gejala awal yang bisa dikenali dan dijadikan tindakan ke dokter spesialis.

Baca Juga: Mengangkat Budaya Asia Tenggara, Film Raya and the Last Dragon Melibatkan Seniman Indonesia

Berikut gejala awalnya:

1. kelelahan

2. otot pegal

3. bengkak dan kemerahan

4. demam ringan

5. kesulitan berkonsentrasi

6. mati rasa dan kesemutan di area tangan serta kaki

7. rambut rontok

8. ruam kulit

Beberapa individu juga memiliki gejala uniknya sendiri-sendiri. Seperti pada kasus Ashanty tahun 2019 yang mendapatkan bentol-bentol.

Baca Juga: Mouse, Drama Korea Terbaru Tentang Psikopat Tayang Perdana

Penyakit Autoimun memiliki 80 variasi berbeda. Seringnya, gejala autoimun ini bercampur dengan gejala lain.

Sebagai contoh, pada kasus Ashanty, gejala autoimun bercampur dengan gejala Covid-19.

Tes darah dan mengenali gejala awal penyakit autoimun adalah langkah tepat untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis agar mendapat perawatan yang memadai.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah