Ganjar mengakui banyak mengenal wartawan-wartawan senior yang usianya di atasnya. Mereka, kata dia, adalah legend di dunia kewartawanan dengan pengalaman dan kualitasnya.
''Wartawan yang punya kualitas, pada suatu saat bisa menjadi legend. Kalau sudah legend, wartawan itu ngeri lho. Legend bisa karena dia punya jabatan penting, dan karya tulisannya yang hebat. Saya berharap dari UKW ini muncul legend-legend baru di dunia kewartawanan,'' tandasnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Komisi Pendidikan PWI Pusat Hendro Basuki, Ketua PWI DIY Hudono, Indra Zulkarnain Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas Dimas AR Pear, PR and Communication PGN Saka Najmiyah Sabil, dan para penguji.
Jateng Aktif
Di bagian lain lain, Ketua Komisi Pendidikan dan Pelatihan PWI Pusat, Hendro Basuki mengapresiasi dukungan gubernur atas kegiatan UKW. Menurutnya, sejauh ini sudah ada 18.000 wartawan mengikuti UKW, dan 14.000 diantaranya dari PWI.
Baca Juga: Profil dan Biodata Erna Nuraini yang Resmi Ditunjuk Jadi Plh Sekda Pemalang
''Dari 14.000 peserta itu, PWI Jateng menjadi provinsi yang sangat aktf dalam menggelar UKW, termasuk keikutsertaan wartawannya,'' katanya.
Hendro percaya di tengah melubernya informasi saat ini, mulai ada kecenderungan beralih ke media mainstream, karena masyarakat masih menginginkan adanya akurasi.
Sementara itu, Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS menjelaskan, UKW kali mendapatkan support dari SKK Migas Jabanusa & KKKS. Peserta UKW datang dari Kota Semarang, Kudus, Grobogan, Purbalingga, Banyumas, Salatiga dan ada wartawan asal Papua.