Dari pertemuannya dengan Ganjar, Dwikorita mengapresiasi langkah-langkah persiapan yang telah dirancang oleh Pemprov Jateng.
"Nah beliau sudah ada planning-planning tinggal aksinya saja, tapi yang penting peringatan dini ya terus kami sampaikan. Jadi kami setiap hari memberikan peringatan dini atau perkembangan cuaca, prakiraan cuaca," ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BMKG yang konsisten memberikan laporan terkait perkembangan dan perkiraan cuaca.
"Karena kemarin banjarnegara (dan) purbalingga sudah terjadi longsor dan ini akan makin banyak, makin lebar, makin mengcover seluruh jawa tengah maka semua mesti hati-hati sampai pada puncak di bulan Desember," tegasnya.
Baca Juga: Ini Pesan Positif Wali Kota Magelang di Momen Hari Dokter Nasional 2021
Ganjar mengatakan, informasi-informasi dari BMKG itu juga mesti disampaikan hingga tingkat desa. Sehingga masyarakat benar-benar siaga dan waspada.
"Maka tugas pertama adalah ayo baca info bmkg, setiap hari. Sebarkan, setelah itu latihan. Sehingga kalau kita bisa tau informasi dengan data sainsnya bmkg harapan kita, kita bisa menggunakan hal-hal yang sifatnya tradisional," ujarnya.
Hal-hal tradisional antara lain ilmu titen atau peka terhadap tanda alam. Misalnya, jika hujan deras dan durasinya lama maka harus segera bergerak untuk mengungsi.
"Satu ilmu titen, niteni kalau sudah deres segera pergi. Ini punya potensi longsor minggir atau kalau sudah terjadi, titir atau kentongan, dan sebagainya," kata Ganjar.