Network
Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Surabaya dan Sekitarnya, Kamis 26 Agustus 2021
"Pekerjaan ini harus selesai tepat waktu, tapi juga tepat mutu. Waktunya tepat, mutunya juga tepat. Tidak hanya sekedar waktunya saja namun juga mutunya," katanya menegaskan
"Bahwa bangunan ini harus baik, sesuai dengan standar, sesuai dengan perencanaan, kemudian bisa dipertanggungjawabkan dengan baik, akuntabel, dan tidak ada persoalan dibelakangnya," tambahnya lagi.
Ditanya media tentang urgensi pembangunan Rutan Semarang, Kakanwil menyatakan bahwa memang sudah selayaknya di Ibukota Provinsi atau Kota Besar ada 1 Lapas dan 1 Rutan.
Baca Juga: Khabib Sarankan Cristiano Ronaldo Keluar dari Juventus, Ini Penyebabnya
"Di kota-kota besar di luar Jawa, ada (memiliki) Rutan, ada Lapas. Hanya di Semarang ini yang tidak punya Rutan, hanya ada Lapas. Jadi memang sangat sangat urgent," ungkapnya kepada media.
"Isi Lapas (Semarang) sudah 1700, dengan kapasitas cuma 600 orang. Oleh karena itu kita harus membangun, menambah kapasitas, sehingga orang tidak (berdesakan), tidak melanggar HAM," sambungnya.
Yuspahruddin juga mengungkapkan, nantinya bangunan dengan nilai pengerjaan 25 milyar itu, akan bisa menampung 550 orang.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Turun, Sejumlah Ruang Isolasi di RSUD Temanggung Ditutup
Sebelumnya, Plt. Kepala Divisi Pemasyarakatan, Supriyanto yang juga menjabat sebagai Kepala Lapas Semarang sekaligus KPA proyek tersebut, dalam laporannya menyebutkan Pembangunan Rutan Semarang Tahap I mencakup pembangunan blok hunian 3 lantai dengan luas total 4560 m2 dan memanfaatkan lahan Kantor bekas Rupbasan Semarang seluas kurang lebih 2 Ha.
