Penyelenggara Vaksinasi Diingatkan Agar Tidak Lupa Mencatat, Ini Kata Ganjar Pranowo

- 23 Agustus 2021, 12:42 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo memberikan sambutan dan membuka acara Vaksinasi Masal Gratis lintas Agama yg diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto secara daring di Puri Gedeh, pada Senin 23 Agustus 2021
Gubernur Ganjar Pranowo memberikan sambutan dan membuka acara Vaksinasi Masal Gratis lintas Agama yg diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto secara daring di Puri Gedeh, pada Senin 23 Agustus 2021 /Humas Prov Jateng


SINARJATENG.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, tiap penyelenggara vaksinasi agar tidak lepas tanggung jawab setelah penyuntikan vaksin pertama.

Ia juga mengingatkan penyelenggara vaksinasi massal untuk tidak lupa mencatat jumlah vaksin yang disuntikkan agar data bisa terintergrasi dengan baik.

"Saya titip, tolong dicatat semua yang sudah divaksin. Siapkan nanti vaksin yang kedua, jangan sampai panitia ini bubar di sini, harus siap-siap lagi nanti yang kedua," kata Ganjar saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara Vaksinasi Massal Gratis Lintas Agama yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan FKUB Banyumas, Senin 23 Agustus 2021.

Baca Juga: Gelar Promo 9.9, Shopee Gandeng Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Terbarunya!

Hal itu disampaikan Ganjar lantaran ada pengalaman penyelenggara vaksinasi hit and run. Artinya, setelah menyelesaikan suntikan pertama, panitia penyelenggara bubar sehingga masyarakat kebingungan kapan dan di mana mendapatkan vaksin kedua.

"Sekarang pada nyari ke kami suntikan keduanya ke mana. Dulu ke sana tetapi sekarang sudah bubar (panitianya). Nah ini kita coba rearrangement. Kita kembali akan menyeleksi tempatnya di mana, vaksinnya apa, itu yang kami harus pilah-pilah lagi dan ternyata tidak cukup mudah. Mudah-mudahan nanti (FKUB dan UMP) bisa membantu itu," jelasnya.

Ganjar juga berpesan kepada FKUB Banyumas agar vaksinasi yang dilakukan itu memprioritaskan orang tua, lansia atau pralansia, dan usia 50 tahun ke atas. Juga masyarakat dengan kelompok rentan atau memiliki komorbid dan ibu hamil. Ia berharap FKUB bisa jemput bola dengan mencari kelompok-kelompok prioritas itu.

Baca Juga: Ini Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Bagi Kesehatan, Salah Satunya Obesitas

"Tolong diprioritaskan, dicari, jangan suruh datang sendiri. Kalau perlu dituntun oleh kawan-kawan FKUB, mungkin dari gereja, dari pura, dari masjid, ayo bareng-bareng. Saya minta tolong. Untuk kelompok rentan atau komorbid bisa kerja sama dengan BPJS karena kita sudah punya datanya, di Jawa Tengah itu ada sekitar 1,5 juta orang yang komorbid. Kalau kita bisa cari akan sangat membantu. Kemudian ibu hamil juga harus kita perhatikan," ungkap Ganjar.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x