Ganjar Sebut Aglomerasi di Jateng Masih Dikomunikasikan dengan Pihak Kepolisian

- 27 April 2021, 20:44 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mengikuti rakor perkembangan PPKM mikro bersama Menko Perekonomian via video conference di Rumah Dinas Puri Gedeh, Kamis 4 Maret 2021.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mengikuti rakor perkembangan PPKM mikro bersama Menko Perekonomian via video conference di Rumah Dinas Puri Gedeh, Kamis 4 Maret 2021. /Humas Pemprov. Jateng


SINARJATENG.COM - Ketentuan yang akan mengatur batasan-batasan aglomerasi mudik masih dikoordinasikan dengan kepolisian, dalam hal ini polisi lalu lintas karena setiap daerah pasti bersinggungan dengan daerah lain.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang pada Selasa 27 April 2021.

 

"Nanti kepolisian yang akan mengatur batasan-batasannya, aglomerasi itu biasanya ada penentuan satu regional, apakah regionalnya itu satu eks karesidenan kalau di pemerintahan, apakah di daerah tertentu yang berhubungan. Maka nanti kami minta Lantas untuk membantu," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Baca Juga: Ganjar Sebut Jawa Tengah Sudah Siap Laksanakan Penyederhanaan Birokrasi

Menurut Ganjar, apa pun yang berbatasan selalu akan berbatasan dengan yang lainnya juga. Misalnya terkait aglomerasi ini pembatasan dibuat untuk empat kabupaten/kota. Daerah yang berada di ujung pasti berhubungan dengan daerah lain.

"Kalau ditambah lima maka daerah kelima berhubungan dengan keenam. Apa pun yang berbatasan selalu akan berbatasan dengan yang lain," katanya.

Ganjar juga menyinggung terkait warga yang harus bolak-balik antara rumah dan tempat kerja yang berbeda kota. Menurutnya hal itu tidak bisa dilarang karena rejeki dari warga itu memang ada di kota lain. Maka dari itu aturan yang dibuat akan dimatangkan terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada warga.

Baca Juga: Epilepsi Diduga Kambuh, Seorang Warga Terjatuh dan Tenggelam di Sungai Pemali Brebes

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah