Network
SINARJATENG.COM – Menanggapi terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) pada 5 Maret 2021.
Seluruh anggota DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah bersama 35 DPC melakukan ikrar kesetiaan pada kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat Rapat Koordinasi Daerah 2021 di Semarang pada Minggu, 7 Maret 2021.
“Semua kader Partai Demokrat se-Jateng siap merapatkan barisan untuk menjaga solidaritas guna melawan Gerakan Pengambil Alihan Kepemimpinan (GPK-PD) atau hasil KLB ilegal,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti di Semarang.
Baca Juga: Ghosting jadi Trending Topik Twitter, Apa Efek Menjadi Seorang Ghosting?
Keputusan untuk bersumpah setia dan bersiap melawan GPK-PD ini dilakukan dengan alasan KLB tersebut bertentangan dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
Menurut Ketua DPD Demokrat Jateng, AHY masih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat sesuai Kongres V Partai Demokrat tahun 2020 dan sudah disahkan Kemenkumham Nomor M.HH-15.AH.11.01 Tahun 2020 Tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Masa Bakti 2020-2025 tertanggal 27 Juli 2020.
Partai Demokrat Jateng meminta kepada DPD untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang terbukti berkhianat dan melanggar etika politik.
Baca Juga: Istilah Ghosting Jadi Trending Topik Twitter Karena Kaesang, Apa dan Mengapa?
Selain itu, dalam Rakorda ini, DPD Partai Demokrat Jateng meminta kepada Kemenkumham untuk tidak mengesahkan apapun yang dihasilkan oleh KLB ilegal di Deli Serdang, Sumatera Utara.
