Tak hanya soal vaksinasi, pemetaan daerah sesuai zona juga sangat penting dipertimbangkan dalam keputusan ini. Daerah-daerah dengan resiko tinggi harus mendapat pengecualian.
"Kalau daerah yang aman boleh, tapi harus uji coba dulu. Nanti kami akan lakukan uji coba lagi, karena dari pengalaman kami, SMK Jateng yang kita uji coba ketat saja bisa kena," tegasnya.
Ganjar menegaskan bahwa vaksinasi kepada guru di Indonesia belum menjadi jaminan pembelajaran tatap muka bisa berjalan aman.
Baca Juga: Hubungan Kurang Harmonis Antara Wali Kota Tegal dan Wakilnya, Ganjar Minta Keduanya Duduk Bareng
"Kalau gurunya saja yang divaksin, belum menjadi alasan yang cukup untuk membuka kelas tatap muka. Maka kalau boleh saya usul, siswanya juga divaksin, baru mereka yang sudah divaksin itu bisa menggelar belajar tatap muka," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, pemberian vaksin untuk tenaga pendidikan di Indonesia ditargetkan rampung pada Juni 2021. Dengan begitu, maka proses belajar mengajar tatap muka bisa digelar pada Juli 2021 dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.***