Planetarium UIN Walisongo Mulai Digunakan Jadi Lokasi Rukyatul Hilal 1 Syawal 1442 H

11 Mei 2021, 22:24 WIB
Planetarium UIN Walisongo Jadi Lokasi Rukyatul Hilal 1 Syawal 1442H /UIN WS

SINARJATENG.COM - Planetarium UIN Walisongo Semarang mulai digunakan untuk melihat hilal atau rukyatul hilal di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.

Rukyatul Hilal dipusatkan di Lantai 3 Planetarium Kampus 3 UIN Walisongo, Selasa 11 Mei 2021.

Rukyatul hilal dilakukan oleh Kementerian Agama RI bersama dengan instansi terkait. Kegiatan dilakukan di penghujung bulan Ramadan tahun 2021 untuk memastikan waktu hari raya Idul Fitri 1442 H.

Baca Juga: Berkah Ramadan, AMPG Peduli Bagikan Alquran dan Paket Sembako Kepada Anak Yatim di Kota Semarang

Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah, Achyani mengatakan, pelaksanaan rukyatul hilal diselenggarakan untuk penentuan 1 syawal.

Pelaksanaan Rukyatul Hilal setiap tahun sebanyak tiga kali, yaitu menjelang 1 Syawal, 1 Ramadhan dan 1 Dzulhijjah. Pelaksanaan Rukyatul Hilal di Jawa Tengah dilaksanakan di 15 tempat, salah satunya di UIN Walisongo.

"Kita lakukan rukyatul hilal ini meski kita tahu bahwa ini la yumkin. Namun, tujuan kita melaksanakan ini sebagai bahan pertimbangan pemerintah untuk bahan penentuan 1 Syawal," kata Achyani.

Baca Juga: Kembali Lakukan Pengecekan pada Pos Penyekatan Mudik, Ganjar Sebut Ada Penurunan Arus Pemudik

"Kami sengaja memilih di UIN Walisongo sekaligus untuk mencoba tempat baru," tambahnya.

Wakil Rektor I Dr Mukhsin Jamil, M.Ag mengatakan bahwa gedung planetarium merupakan salah satu gedung bantuan Islamic Development Bank (IsDB) yang selesai pengerjaannya pada akhir 2020.

Berfungsinya gedung ini terutama untuk melihat hilal, sambung mantan Dekan FUHUM ini, merupakan bagian yang penting.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Pati Hanya Melarang Pelaksanaan Salat Idulfitri di Zona Merah dan Orange

"Ini launching sekaligus dibuat kegiatan bersama. Ini cara kita bersama mengenalkan potensi yang kita miliki," ujarnya.

Dijelaskan Mukhsin, berdasarkan hitungan memang hilal tak akan tampak karena masih dibawah minus 3,5 derajat. Oleh karena itu, dilihat dengan rukyah, hilal pasti tidak akan terlihat.

"Namun demikian, ini tetap perlu dilakukan. Karena ini bagian dari pelayanan umat Islam, yang dilakukan dengan kaidah-kaidah ilmiah," tambahnya.

Hasil rukyatul hilal di Planetarium UIN Walisongo sendiri diputuskan bahwa hilal tidak terlihat. Hilal masih minus 3,59 derajat. Umumnya, batas hilal terlihat plus 2 derajat.

Baca Juga: Peduli Sesama, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Demak Berbagi Takjil ke Pengguna Jalan 

Pakar Falak UIN Walisongo KH. Slamet Hambali, M.S.I mengatakan bahwa waktu istima' akan kelihatan pada malam 30 Ramadhan pada pukul 02.00 WIB. Artinya waktu terjadinya istima' masih harus nunggu sekitar 8 jam lagi.

"Ini belum kriteria wujud hilal. Dan ini belum masuk kriteria imkan al-rukyah," tandasnya.

Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Kanwil Agama Jateng H. Mustain, Kabiro Kesra Setda Pemrpov Jateng H. Imam Masykur, Dekan FSH Dr. H. M Arja Imroni, M.Ag dan Wakil Dekan III Dr. H. Ahmad Izzudin, M.Ag, para dosen ilmu falak, para pimpinan di lingkungan Kanwil Agama Jateng, Pengadilan Tinggi Agama, dan tamu undangan yang lain.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler