3 alasan Kenapa Kamu Harus Menghentikan Perfeksionisme

- 8 Januari 2022, 11:56 WIB
Perfeksionisme bisa didefinisikan bahwa seseorang yang selalu berusaha tampil sempurna dengan menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri dan orang lain.
Perfeksionisme bisa didefinisikan bahwa seseorang yang selalu berusaha tampil sempurna dengan menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri dan orang lain. /Tangkapan kanal YouTube Sherly Annavita Rahmi

SINARJATENG.COM – Sebagai manusia biasa, kamu pasti ingin terlihat unggul, lebih baik bahkan sempurna. Bisa jadi orang lain tidak boleh mengetahui apa kelemahan yang kamu miliki. Namun dari sifat ini kita bisa terjebak pada perfeksionisme.

Fenomena ini sering terjadi dikalangan anak-anak muda. Dalam buku Pixie Turner yang berjudul Insta Food Diet How Social Media Has Shaped the Way We Eat, menyebutkan bahwa generasi muda terutama generasi millennial sebagai “the perfectionist generation”.


Dilansir dari kanal youtube Sherly Annavita Rahmi. Menurut American Psychological Association Dictionary Perfeksionisme merupakan kecenderungan untuk menuntut orang lain atau diri sendiri mengenai kinerja atau standar yang sangat tinggi bahkan sempurna, melebihi apa yang dibutuhkan.

Baca Juga: Taj Yasin Minta Bupati Pemalang Genjot Program Sisambar untuk Kejar Target Vaksinasi, Ini Alasannya!


Perfeksionisme bisa didefinisikan bahwa seseorang yang selalu berusaha tampil sempurna dengan menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri dan orang lain.
Dalam hal apa saja kamu bisa terjebak dalam perfeksionisme? Dalam buku karya Martin, Antony dan Richard yang berjudul “When Perfect Isn’t Good Enough” menyebutkan contoh kapan kamu bisa terjebak dalam perfesionisme, yaitu:


Pertama, pada kinerja atau prestasi kita di sekolah ada sebagian orang yang ingin naik jabatan disetiap tahunnya atau siswa yang harus memiliki peringkat satu tanpa terkecuali.

Kedua, kerapian dan estetika seperti di sosial media instagram ketika ingin mengambil video atau foto dan dekorasi ruangan yang harus terlihat estetik hal tersebut menuntut kamu untuk selalu sempurna dan tampil indah.

Baca Juga: Raih Kode Redeem FF 8 Januari 2022: Hadiah Spirit of Booyah, Pink Guardian dan Famas-Moonwalk Loot Crate

Ketiga, saat ingin terlihat cantik, keren, mix and match ootd atau ingin selalu terlihat sempurna dihadapan orang sekitar.

Ada 3 alasan kenapa kamu harus menghentikan perfeksionisme, yaitu sebagai berikut.

1. Gain the progress
Ketika kamu menunggu sempurna dulu untuk melakukan sesuatu maka kamu stuck dan tidak bertumbuh kembang. Perfeksionisme sebenarnya musuh dari kemajuan itu sendiri. Jangan tunggu sempurna dulu baru bergerak dan berkarya tapi bergeraka dan berkarya dulum baru pelan-pelan kamu menyempurnakannya.

2. Reduce stress
Ketika kamu menuntut diri kamu harus selalu sempurna, kamu pasti akan merasakan lelah, mudah terbebani sepanjang waktu. Saat kamu gagal akan merasa diri kamu bodoh, tidak mampu dan tidak berguna. Pola pikir tersebut akan membuat kamu stress, perlu kamu ketahui bahwa orang yang tingkat perfeksionisnya tinggi akan lebih rentan mengalami depresi terutama saat dirinya mengalami kegagalan dan melakukan kesalahan.

Baca Juga: Cek Laman cekbansos.kemensos.go.id dan Berikut Kriteria Penerima Bansos PKH di Bulan Januari 2022, Cek Disini!

3. Adaptif
Kamu harus terbiasa beradaptasi pada perubahan karena perubahan merupakan kepastian. Saat kamu menjadi orang yang perfeksionis, kamu memiliki kecenderungan menjadi orang yang kaku. Padahal kondisi bisa berubah sangat cepat, lingkungan sekitar dapat berubah bahkan sifat dan karakter manusia pun bisa berubah dan diubah. Saat kamu selalu ingin menjadi orang yang perfeksionisme maka bisa jadi kamu akan menjadi orang yang menutup diri dari perubahan yang terjadi.

Ada kata-kata bijak yang harus selalu diingat bahwa di atas langit masih ada langit. Tugas kita bukan untuk jadi manusia yang sempurna melainkan menjadi manusia yag selalu lebih baik dari waktu ke waktu.

Untuk itu kamu harus menunjukkan pola pergaulan yang positif, sehat dan tidak menuntut kesempurnaan baik di dunia nyata maupun sosial media. Menjadi apa adanya itu akan menjadi versi terbaik pada diri kamu sediri. Semoga bermanfaat.***

Editor: Miftah Rizzi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x