Satpam Kantor Gubernur Sulbar Ceritakan Kronologi Tim SAR Evakuasi Dirinya dari Reruntuhan

21 Januari 2021, 19:10 WIB
Situasi pencarian korban yang diduga tertimpa bangunan roboh usai gempa di Sulawesi Barat, Minggu 17 Januari 2021 /BNPB.

SINARJATENG.COM - Gempa bumi yang mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat, 15 Januari 2021 lalu, masih butuhkan penanganan dari berbagai pihak.

Pemerintah juga terus berupaya untuk mengirimkan bantuan Baik itu bantuan logistik bagi para pengungsi, hingga merencanakan untuk merehabilitasi sejumlah infrastruktur yang rusak, kini sedang dilakukan oleh pemerintah.

Dalam musibah ini setidaknya terdapat 2 wilayah di antaranya Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mejene yang terdampak cukup hebat dari guncangan gempa itu.

Baca Juga: KPPG Jawa Tengah Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir di Meteseh

Berdasarkan informasi yang sempat disampaikan Basarnas, total ada 90 warga di 2 Kabupaten di wilayah Sulawesi Barat meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan.

Di tengah proses penanganan dampak gempa berkekuatan 6,2 magnitudo itu, terselip kisah seorang satpam yang berhasil selamat setelah terjebak 12 jam di reruntuhan bangunan.

Satpam bernama Rahman yang bertugas di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat itu pun menceritakan detik-detik dirinya bisa selamat dan akhirnya dievakuasi tim SAR.

Baca Juga: Wamenag: Kampus PTKI Harus Proaktif dalam Perkuat Pemahaman Wasathiyah

"Saya sedang bertugas menjaga kantor Gubernur. Saya masuk jam 8 malam. Kejadian (gempa) nya itu kurang lebih setengah 3 (dini hari)," kata Rahman dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Najwa Shihab.

Saat gempa bumi dengan kekuatan 6,2 magnitudo mengguncang, lanjut Rahman, dia bersama 3 rekannya sedang berada di bagian resepsionis tepatnya di lobi Kantor Gubernur.

"Posisi (kami saat gempa terjadi) di resepsionis, di lobi. Kami 4 orang, di belakang ada 2 orang, saya 2 orang di depan (bersama rekan)," ucap Rahman menambahkan.

Baca Juga: Begini Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Belanja Online untuk Para Pria

Rahman pun menceritakan bila dia bersama 3 rekannya yang juga satpam sempat berusaha dan mencoba menyelamatkan diri begitu guncangan gempa mulai meruntuhkan bangunan.

"Pas kejadian sempet lari keluar. Saya terjebak selama 12 jam, pas kami lari kami terjatuh. Posisi kami waktu itu tengkurap," ucap Rahman.

Saat itu, Rahman menuturkan dengan segenap tenaga dia berupaya mencari jalan keluar walau di situasi gelap tanpa penerangan apa pun.

Baca Juga: Pencernaan Tidak Sehat? Berikut Perbedaan Penyakit GERD dan Radang Usus Kronis

"Gelap sekali. (Saya) mencari jalan merayap ke tempat jalan keluar tapi enggak ada. Gelap sekali," kata Rahman.

Mengetahui kondisi mulai pagi hari, Rahman yang saat itu sudah terjebak di reruntuhan bangunan melihat ada setitik cahaya terang.

"Saya liat ada cahaya. Mungkin itu jalan keluar saya nanti. Sambil teriak minta tolong kepada orang di luar," tutur Rahman.

Baca Juga: Usai Pandemi Nanti, Diprediksi Pemanfaatan Digital dan Wisata Bersih Akan jadi Tren

Lebih lanjut, kata Rahman, beberapa jam kemudian dirinya mendengar ada tim evakuasi yang datang. Sambil berteriak dan melihat cahaya di sela-sela reruntuhan, Rahman pun turut mengarahkan posisinya kepada tim evakuasi.

"Tim evakuasi di luar saya arahkan di sini deket sini ada cahaya sambil teriak. Kemudian ada yang membantu. Meski mengalami beberapa luka, alhamdulilah kami 4 orang selamat," tuturnya.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Terjebak 12 Jam di Reruntuhan, Satpam Kantor Gubernur Sulbar Ceritakan Detik-detik Saat Dievakuasi, Saat ini, tambah Rahman, dirinya terpaksa tinggal di tenda. Sebab rumahnya hancur dan rusak tidak bisa ditempati usai terdampak guncangan gempa.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 21 Januari 2021: Elsa Pelaku Pembunuhan Roy?

"Kami pasang tenda deket rumah. Untuk bantuan belum ada, relawan singgah pun masih kurang sekali," kata Rahman.***

Editor: Anto Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler