SINARJATENG.COM - Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang gandeng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo dan Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik (FKSP) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) untuk kembangkan destinasi wisata religi di Kabupaten Wonosobo.
Hal ini dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) 3 pihak yang ditandatangani oleh Dekan Fakdakom UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Ilyas Supena, M.Ag, Dekan FKSP UNSIQ, Drs. Moh. Amin, M.Pd.I dan Kepala Disparbud Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, S.Sos.
Agar terdapat kesamaan persepsi antara ketiga pihak tersebut, maka sebelum penandatanganan Perjanjian Kerjasama masing-masing pihak mempresentasikan konsep kerjasama yang akan disepakati.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, S.Sos., menyatakan bahwa Kabupaten Wonosobo mempunyai cukup banyak daerah yang potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata religi.
Ada sekitar 104 daya tarik obyek wisata religi tersebar di 15 Kecamatan yang bisa dikembangkan, seperti makam para ulama, sejarah para tokoh yang belum tersusun, situs-situs kuno, tempat bersejarah atau legenda, dan sebagainya.
Di antaranya Tumenggung Mertoloyo, Ki Ageng Wonosobo, Simbah Joyokerto, Kyai Songgolangit, Syeh Abdul Aziz, Syeh Abdul Hamid, Kyai Abdul Fatah, Tumenggung Kartowaseso, Tumenggung Selomanik, Masjid, Kelenteng, Vihara, Gereja Santopaulus, Kyai Runtang, Masjid Mojo Tengah dan lain-lain. Dari sekitar 265 obyek wisata di Kabupaten Wonosobo, yang berstatus sebagai desa wisata baru 55, dan belum ada satupun yang berstatus sebagai desa wisata religi atau memiliki standart sebagai desa wisata religi.
Oleh karena itu Agus menyambut baik Kerjasama yang akan dilakukan UIN Walisongo melalui Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam rangka mengembangkan desa wisata religi di Kabupaten Wonosobo.