Network
Pada acara FGD, Abdul Arif menyampaikan bahwa media tradisional saat ini sudah beralih ke media sosial, dan saat ini munculnya Pandemi Covid-19 mengakibatkan platform online mendominasi.
"Profesi jurnalis akan tetap ada selama negara ini masih ada dan orang butuh informasi, hal ini dibuktikan dengan semakin berkembangnya media yang ada. Saat ini ada 47.000 media yang ada di Indonesia," katannya.
Banyak respon yang didapatkan dalam diskusi kali ini, masukan dari Bapak Sigit dari Tribun Jogja tentang pentingnya jurusan untuk menyiapkan lulusan yang kompeten. Lulusan dibekali dengan kemampuan jurnalistik yaitu menulis, video dan editing serta foto.
"Adanya prodi Jurnalis Islam ini sangat bagus, karena jurnalistik Islam itu seperti sifat sifat nabi yaitu tabligh, amanah, sidiq dan fatonah," kata Pimred Suaramerdeka.com.
Selain itu, Pemimpin Redaksi (Pemred) SinarJateng.com juga memberikan pendapatnya menyampaikan, hadirnya content creator memberikan warna baru dalam ruang jurnalis.
"Tentunya seorang content creator harus dibekali dengan ilmu jurnalistik yang cukup. Terutama kode etik jurnalistik maupun pedoman media siber," ujarnya.
Ditambahkan oleh, Ketua Jurusan KPI HM Alfandi, MAg menyampaikan Pembukaan jurusan jurnalistik islam merupakan pengembangan Fakultas Dakwah dan KOmunikasi, keilmuan komunikasi di FDK hanya di jurusan KPI dan akan dikembangkan melalui Jurusan Jurnalistik Islam.
Diskusi ini ditutup oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Dr H Ilyas Supena, MAg dengan ucapan terima kasih atas masukan dari media untuk pembentukan Prodi Jurnalistik Islam.
