Selain Berat Badan Naik, Jerawat Juga Tanda Kebanyakan Asupan Karbohidrat. Simak Penjelasannya

- 9 Desember 2020, 14:09 WIB
Berjerawat akibat makanan.
Berjerawat akibat makanan. /freepik.com

SINARJATENG.COM - Karbohidrat adalah zat yang sangat baik untuk tubuh karena dapat berkontribusi pada energi, tetapi jika asupanya berlebihan baik itu dalam bentuk kompleks maupun sederhana terkadang dapat menjadi bumerang untuk Anda.

Berikut lima tanda saat Anda sudah mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak seperti dilansir dari Livestrong, Rabu 9 Desember 2020.

1. Perut kembung

Baca Juga: Bosan dengan Warna Rambutmu? Simak Rekomendasi Pewarna Rambut, Harga Mulai dari Rp 15.000

Orang dewasa umumnya memerlukan 45-65 persen dari asupan energi harian mereka dari karbohidrat, namun angka ini bisa berubah tergantung gaya hidup. Orang yang super aktif membutuhkan lebih banyak karbohidrat untuk energi, sementara orang yang lebih banyak duduk membutuhkan lebih sedikit.

Tetapi, saat Anda merasa terus menerus merasa kembung maka kelebihan karbohidrat bisa menjadi penyebabnya, kata perawat Marina Yuabova.

Gula dari karbohidrat dapat menurunkan keragaman bakteri sehat di usus, membuat sistem pencernaan lamban, yang kemudian membuat kembung.

Baca Juga: Keranjang Belanja, Fitur Baru dari WhatsApp Business yang Permudah Konsumen Beli Barang

Selain itu, menurut Canadian Society of Intestinal Research, bakteri di usus besar Anda memfermentasi serat, pati dan beberapa gula yang menghasilkan senyawa gas dalam tubuh. Kondisi ini paling sering terjadi saat Anda mengonsumsi karbohidrat olahan.

"Jenis karbohidrat ini menciptakan efek osmotik karena natrium dalam jumlah tinggi dan mengeluarkan air dari usus Anda. Hal ini dapat menyebabkan kembung, sembelit, dan perasaan berair atau tidak nyaman," kata pakar nutrisi Juliana Dewsnap.

2. Berat badan naik

Baca Juga: AirPods Max, Headphone Besar Persembahan dari Apple

Menyantap makanan apa saja jika terlalu banyak berkontribusi pada penambahan berat badan. Berlebihan melahap karbohidrat dapat menyebabkan kelebihan kalori, karena makanan mengandung karbohidrat sering kali mengandung banyak lemak, menurut ahli diet dan profesor klinis Keith Thomas Ayoob.

"Permen seperti kue, pai, dan biskuit dianggap sebagai makanan bergula, tetapi dari makanan ini Anda mendapatkan setidaknya setengah kalori dari lemak. Kalori ini sangat rendah nutrisi secara keseluruhan, jadi dianggap kalori kosong," kata dia.

Karbohidrat tak selalu makanan manis. Terkadang ini tergantung pada cara Anda mengonsumsi karbohidrat sehat. Banyak orang memasangkan kentang dengan lemak, seperti kuah daging.

Baca Juga: Paslon Merasa Menang, Abhan Imbau Jangan Euforia dan Berkerumun

Untuk mendapatkan manfaat dari karbohidrat kompleks, Ayoob menyarankan alternatif yang lebih sehat.

"Makanlah kentang panggang dengan taburan parutan Parmesan daripada menambahkan mentega dan Anda akan mendapatkan karbohidrat, ditambah nutrisi dengan sekitar setengah kalori dengan semua lemak tambahan," tutur dia.

3. Muncul jerawat

Baca Juga: Dokter Tirta Angkat Bicara Tentang Isu Tak Sedap yang Terpa Sandiaga Uno saat Positif COVID-19

Jerawat yang muncul di bahkan saat Anda berusia 30 tahun-an, 40-an dan seterusnya bisa karena berbagai penyebab salah satunya pola makan yang salah.

Gula dari karbohidrat meningkatkan produksi androgen yang terkait dengan jerawat. Sebagian orang yang makan terlalu banyak karbohidrat, bisa mengalami jerawat.

Jerawat ini muncul di sepertiga bagian bawah wajah. Jadi jika Anda melihat jerawat di sepanjang mulut dan garis rahang, itu bisa menjadi tanda Anda makan terlalu banyak karbohidrat.

Baca Juga: Busana Modest Jadi Trend di Masa Pandemi, Franka: Sekarang Orang Lebih Realistis Dalam Memilih

Penelitian dalam Drugs and Dermatology pada April 2014 menyoroti hubungan antara karbohidrat olahan dan jerawat. Para peneliti merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi makanan indeks glikemik tinggi, seperti roti, nasi dan buah tertentu seperti melon dan semangka.

Anda mungkin ingin mengganti beberapa makanan ini dengan pilihan yang lebih rendah pada indeks glikemik misalnya sayuran dan buah-buahan seperti apel dan jeruk.

4. Sulit tidur

Baca Juga: Benarkah Biaya Listrik Prabayar Lebih Mahal dari Listrik Pasca Bayar? Berikut Penjelasan Sebenarnya!

Di antara beragam alasan Anda susah tidur di malam hari, makan camilan menjelang tidur bisa menjadi penyebabnya, apalagi jika terlalu banyak karbohidrat. Konsumsi karbohidrat mengharuskan tubuh Anda untuk bekerja dan memproses gula. Jika Anda ngemil sebelum tidur, Anda meminta tubuh Anda untuk bekerja daripada istirahat.

5. Selalu merasa lelah

Jika Anda merasa sangat lelah, karbohidrat mungkin berkontribusi pada kondisi ini, menurut Dewsnap.

Baca Juga: Jelang Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Bencana Hidrometeorologi

"Saat memilih makanan berbasis karbohidrat, penting untuk dipasangkan dengan nutrisi lain seperti protein dan lemak yang sehat," kata dia.

Otak Anda bergantung pada glukosa untuk energi, tetapi energi dibakar dengan cepat jika Anda memilih karbohidrat sederhana atau olahan daripada yang mengandung lebih banyak serat dan biji-bijian.

"Protein dan lemak dapat membantu memperlambat pencernaan karbohidrat sehingga Anda dapat merasa berenergi sepanjang hari dan menghindari serbuan gula," demikian kata Dewsnap.****

Editor: Aman Ariyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x