Tanamkan Santri Berwirausaha, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Pelatihan Pembuatan Tempe di Ponpes

3 Agustus 2021, 21:10 WIB
Mahasiswa KKN MIT DR XII UIN Walisongo Adakan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Tempe di PP. Al Qur’an Al Masthuriyah /Tim KKN UIN WS/SinarJateng.com

 

SINARJATENG.COM – Pandemi Covid-19 menimbulkan banyak keterbatasan, termasuk keterbatasan untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Ketahanan pangan sendiri terjadi saat ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya mampu terealisasikan.

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Qur’an Al Masthuriyah menjadi salah satu Ponpes yang terdampak adanya pandemi Covid-19 karena terletak di Kota Semarang yang mobilitasnya dibatasi dengan sangat ketat, sehingga akses terhadap ketersediaan pangan menjadi berkurang.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Kenalkan Fenomena Astronomi kepada Masyarakat secara Virtual

Mahasiswa KKN MIT DR XII UIN Walisongo berusaha memberikan solusi atas permasalahan tersebut dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan tempe di Ponpes Al Qur’an Al Masthuriyah, Purwoyoso, Ngaliyan, Semarang.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian program kerja KKN MIT DR XII UIN Walisongo dalam rangka pengabdiannya kepada masyarakat.

"Selain kewajiban belajar ilmu agama, santri juga diharapkan memiliki skill tambahan yang dapat bermanfaat di tengah masyarakat seiring perkembangan kondisi lingkungan sekitar. Sosialisasi dan pelatihan pembuatan tempe akan memberikan wawasan dan skill baru kepada para santri dan dapat menjadi dasar kemampuan santri untuk berwirausaha,” kata mahasiswa KKN bernama Fauzi Akbar, pada Senin 2 Agustus 2021.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Aksi Tanam Serentak Secara Online

Lebih lanjut Akbar menjelaskan bahwa pemilihan tempe sebagai objek sosialisasi dan pelatihan ialah karena tempe sendiri merupakan produk khas Indonesia yang bahkan sekarang telah mendunia. Selain itu tempe juga kaya akan manfaat; seperti mengandung protein, antioksidan, antibakteri, vitamin B dan lain-lain.

Proses pembutan tempe sebenarnya cukup mudah. Teknik pembuatan tempe di Indonesia secara umum terdiri dari tahapan perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman, pencucian, inokulasi dengan ragi, pembungkusan, serta fermentasi.

"Fermentasi biasanya memerlukan waktu 2 hari agar tempe yang dihasilkan benar-benar bertekstur padat, berwarna putih dan beraroma khas tempe," katanya.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Aksi Tanam Serentak Secara Online

Selain dalam rangka pemenuhan atas ketahanan pangan di Ponpes Al Qur’an Al Masthuriyah, kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi santri dan menumbuhkan kecintaan terhadap produk-produk khas dari Indonesia yang mulai tergeser oleh produk-produk luar negeri.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler