SINARJATENG.COM - Warga Desa Danasari dan sekitarnya di Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Jawa Tengah seolah belum merasakan 'merdeka'.
Momentum HUT ke-78 RI ini masih banyak kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Pemalang masih rusak sehingga warga belum merasa menikmati fasilitas dari Pemerintah sepenuhnya.
Pantauan redaksi SinarJateng.com di lapangan, kondisi jalan rusak di Jalan Sriti Dukuh Bungin Desa Danasari mengalami kerusakan terbilang cukup parah, ditambah dengan minimnya penerangan jalan umum.
Kondisi jalan rusak parah ini cukup merata di desa Danasari yang tidak kunjung diperbaiki baik dari pemerintah desa (Pemdes) maupun pemerintah kabupaten (Pemkab) Pemalang.
"Jangankan diperbaiki, diperhatikan saja tidak, jalannya rusak, desanya juga masih rawan pencurian dan sama sekali tidak ada kemajuan," ujar Hasyim warga setempat.
Ruas jalan yang seharusnya beraspal justru dihiasi dengan bebatuan berbagai ukuran. Bahkan, jalan sudah tak beraspal, berlubang dan dapat tergenang air bilamana waktu turun hujan.
"Kalau kondisi kering, mirip aliran sungai yang tidak ada airnya, semuanya bebatuan dan tak lagi kelihatan aspalnya," katanya, pada Kamis 17 Agustus 2023.
Jalan yang sudah puluhan tahun tidak diperbaiki itu, kata Hasyim, merupakan akses utama mobilitas warga yang hendak ke pusat kota/pasar Kabupaten Pemalang.
"Ini jalan hidup dan akses utama ke perkotaan, tiap hari dilalui kendaraan. Bagi saya belum merdeka seutuhnya karena jalan masih dalam kondisi rusak parah," ujar Agus warga setempat.
Sebelumnya pernah beberapa kali warga sekitar melakukan aksi simpatik dengan cara menuliskan di flayer atau poster jalan, karena jalanan rusak parah tetapi tidak mendapatkan respon dari Pemdes ataupun Pemkab setempat.
"Mungkin ini sudah lebih dari 10 tahun jalan ini tidak diperbaiki dengan serius oleh Pemdes Danasari ataupun Pemkab Pemalang," ujar Agus warga setempat.
Mengingat Dana Desa (DD) yang diterima desa Danasari mencapai Rp 1,3 Miliar dan sejumlah bantuan dari provinsi dan kabupaten bahkan pendapatan asli desa (PAD) yang nilainya cukup besar, untuk itu perlu adanya perhatian serius dari Pemdes setempat.
"Kami sangat kecewa dengan Pemdes setempat yang suka umbar janji saja, apalagi dengan jalan rusak parah begini tidak ada perhatian sama sekali," imbuhnya.
Lanjut Agus, berharap Inspektorat ataupun bila perlu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa terjun langsung ke Desa Danasari untuk memantau penggunaan Dana Desa ataupun penyelenggaraan keuangan Desa, karena Desa Danasari ini sepertinya ketinggalan dengan desa-desa yang lain yang ada di Kabupaten Pemalang.
Baca Juga: Link Live Streaming Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2022
Warga meminta kepada Pemkab Pemalang melalui dinas terkait bahkan Pemdes setempat, agar secepatnya diperbaiki, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan dan sebagainya.
"Kami mengharapkan Pemkab maupun Pemdes setempat untuk peduli dan segera merampungkan perbaikan jalan yang belum merata itu, karena jalan bagus aktifitas bisa lancar dan membantu jalannya roda perekonomian di desa Danasari," pungkasnya.***