Perlunya Kolaborasi Kemitraan bagi Pesantren di Indonesia

- 17 November 2020, 15:57 WIB
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada pertemuan dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Bara Imaji dan ProArt8 melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Senin 16 November 2020.
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada pertemuan dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Bara Imaji dan ProArt8 melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Senin 16 November 2020. /Dok. KIP Setwapres/

SINARJATENG.COM – Peran pesantren terus mengalami perkembangan. Saat ini selain menjadi pusat pendidikan dan pusat dakwah, pesantren diharapkan juga dapat menjadi pusat pemberdayaan masyarakat sekitarnya, terutama pemberdayaan ekonomi.

Oleh karena itu, pesantren perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak agar mampu berkontribusi bagi perbaikan ekonomi nasional.

“Tentu tidak mungkin pesantren itu sendiri, harus kolaborasi kemitraan. Jadi memang sekarang itu sedang dibangun, di mana saja tidak ada orang berdiri-sendiri itu. Harus ada economic collaboration (kolaborasi ekonomi) dimana-mana, apalagi pesantren. Pesantren itu juga harus berkolaborasi dengan banyak pihak,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada pertemuan dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Bara Imaji dan ProArt8 melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Senin 16 November 2020.

Baca Juga: Mensos Pantau Penerimaan BST dan BST-DD

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, jumlah pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia sangatlah besar namun belum mampu mengoptimalkan potensi ekonomi yang dimilikinya.

Sehingga diperlukan inisiatif dari masing-masing pesantren tersebut untuk terus mengembangkan potensinya melalui pembinaan dan kolaborasi yang tepat.

“Indonesia itu punya sekitar 28.194 pesantren, 44,2 persen menurut data yang kami terima sekitar 12.469 pesantren berpotensi untuk pengenbangan ekonomi, itu karena belum dibina betul, tapi ini besar sekali jumlahnya itu, sekarang bagaimana berbagai potensi ini dikolaborasikan,” tambahnya.

Baca Juga: Rekam Jejak Rudy Sufahriadi, Mantan Kapolda Jawa Barat

Selain itu, Wapres menjelaskan, pemerintah juga telah berkomitmen dan mendukung berkembangnya ekonomi syariah di Indonesia melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan berbagai fasilitas keuangan yang diberikan.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x