Alpiah Makasebape, Saksi Pemberontakan PKI di Rumah Nasution

- 30 September 2020, 17:58 WIB
Alpiah Makasebape, pengasuh Ade Irma Suryani Nasution
Alpiah Makasebape, pengasuh Ade Irma Suryani Nasution /Antara/

SANGIHE SULUT, SINARJATENG.COM - Alpiah Makasebape, warga Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, yang saat ini berusia 84 tahun merupakan saksi sejarah pemberontakan G30S PKI di rumah keluarga Nasution-Gondokusumo.

"Saya menyaksikan langsung penyerangan terhadap keluarga Jenderal A.H. Nasution yang mengakibatkan Ade Irma Suryani Nasution tertembak," kata Alpiah Makasebape di Tahuna, Rabu.

Menurut perempuan yang lahir di Kampung Hesang Tamako, 25 Desember 1936, dirinya menjadi perawat keluarga Jenderal A.H. Nasution sejak 1960 sampai dengan 1967.

Baca Juga: Akhir Perdagangan Hari ini, IHSG Turun Tipis 0,19% Ke 4.870

"Saya bekerja di rumah keluarga Nasution-Gondokusumo selama 7 tahun sebagai perawat. Mereka sangat baik dan sayang kepada saya," kata Alpiah Makasebape.

Istri dari Bernar Mudingkase asal Bungalawang kecamatan Tabukan Tengah tersebut menceritakan tragedi penyerangan 30 September 1965 kepada Jenderal A.H. Nasution.

"Ketika Ade Irma Nasution tertembak dan akan dibawa ke rumah sakit, dia masih dalam kondisi hidup. Saya bersama Ibu dan dua orang lainnya yang membawa ke rumah sakit," katanya mengisahkan.

Baca Juga: Dr Abdurakhman Pemutaran Film G30S PKI untuk Penanaman Karakter Kebangsaan

Saat kejadian, kata Alpiah, Kapten Pierre keluar dengan kaus abu-abu dan celana tentara menemui orang-orang yang jahat itu, lalu mereka menanyakan di mana Nasution.

Halaman:

Editor: Anto Kurniawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x