“Pada 2016 lalu saya meletakkan batu pertama di sini. Lalu saat ini telah menghasilkan surplus. Saya senang sekali,” tuturnya penuh syukur.
Menurut Shonhaji, untuk mencapai angka itu bukan hal yang mudah di masa pascapandemi.
Namun Yayasan Pendidikan Umar Usman mampu mengoptimalkannya. “Semoga bisa terus menjadi wakaf produktif dan menyebarluaskan manfaat dari surplusnya,” katanya.
Saat ini, kampus Umar Usman telah berjalan secara reguler. Direktur Pemberdayaan Ekonomi Dompet Dhuafa tersebut juga memberikan saran agar program KLC sebagai pusat pemberdayaan perempuan mulai digairahkan.
“Pemberdayaan perempuan adalah brand image KLC. Saya harap 2023 sudah mulai ada program reguler agar sejalan dengan cita-cita KLC,” ujar Shonhaji.***