20 Tahun Jadi Penjaga Perlintasan Kereta, Sutikno Senang Kini Banyak yang Menghargainya

- 12 April 2022, 12:14 WIB
20 Tahun Jadi Penjaga Perlintasan Kereta, Sutikno Senang Kini Banyak yang Menghargainya
20 Tahun Jadi Penjaga Perlintasan Kereta, Sutikno Senang Kini Banyak yang Menghargainya /Dompet Dhuafa

SINARJATENG.COM - Jalur perlintasan langsung (JPL) kereta di Yogyakarta Nomor 737 KM 541 selalu saja ramai. Di bulan Ramadan, kepadatan para pelitas di sana bertambah tinggi.

Apalagi jam-jam menjelang buka puasa. Siang itu, Selasa (5/4/2022), di depan pos penjagaan JPL 737, seorang laki-laki berdiri tegap mlambaikan tangannya ke arah kereta yang sedang melintas.

Badannya yang semula menghadap kepala kereta, berputar sedikit ke kiri menjadikannya kini menghadap bagian gerbong tengah kereta.

Baca Juga: Sambut Ramadan 1443 H, Dompet Dhuafa Jawa Timur Gelar Pasar Berkah

"Tettttttt!" klakson kereta menderu dari sang masinis seraya mengucap terima kasih kepada Mulyadi (48), penjaga JPL 737 yang saat itu bertugass. Keseharian seperti ini telah dijalankan Sutikno selama 20 tahun. Mulyadi bersama rekan-rekan lainnya secara bergantian melakukan itu setiap delapan. Di kawasan ini, memanglah selalu ramai orang menyeberang.

Menurut Sutikno, saat Ramadan memang semakin ramau orang menyebrang. Khususnya saat menjelang berbuka. "Saya yang paling lama di sini, sudah 20 tahun lebih mas. Kami kerja sesuai dengan jam kerja yaitu 8 jam, tapi gantian. Kan harus dijaga selama 24 jam. Kadang dapat bagian malam kadang siang. Sekarang seluruh petugas di sini sudah lulus sertifikasi menjadi penjaga pos pelintasan kereta," ujar pria 3 anak tersebut.

Sutikno menceritakan, banyak suka dan duka yang dirasakan selama 20 tahun bertugas menjaga palang lintasan kereta. Ia merasa kini jauh lebih baik dibanding 20 tahun lalu saat masa-masa dirinya mulai bekerja. Perhatian serta penghargaan dari KAI kepada penjaga pintu pelintasan kereta sudah sangat baik. Jika dulu dipandang sebelah mata, sekarang sebagai karyawan penjaga palang lintasan kereta memiliki hak dan kesejahteraan lebih baik.

Tugas Sutikno dan rekan-rekannya tidak berhenti sampai menutup palang pintu perlintasan kereta. Ia tetap harus mengontrol apakah ada kendaraan yang berada di bawah palang dan berpotensi terimpit palang.

Setelah palang tertutup sempurna, ia tetap berdiri di luar pos untuk menyambut kedatangan kereta. Selain itu, ia berjaga untuk memastikan tidak ada kendaraan yang menerobos masuk palang pintu perlintasan kereta.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x