Peduli Kelestarian Sungai, DMC Dompet Dhuafa Resmikan Pangkalan Sungai Ciliwung

- 31 Maret 2022, 23:56 WIB
Peduli Kelestarian Sungai, DMC Dompet Dhuafa Resmikan Pangkalan Sungai Ciliwung
Peduli Kelestarian Sungai, DMC Dompet Dhuafa Resmikan Pangkalan Sungai Ciliwung /Dompet Dhuafa

SINARJATENG.COM - Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa meresmikan lima pangkalan Sungai Ciliwung dan mengadakan Tarhib Ramadhan di lima pangakalan Sungai Ciliwung (31/03).

Acara yang diisi dengan pengarungan Sungai Ciliwung, dan peresmian perpustakaan ini sebagai komitmen DMC Dompet Dhuafa dalam meningkatkan literasi tentang peduli lingkungan dan upaya pengurangan risiko bencana.

"Kita perlu mencetak generasi-generasi baru untuk menjaga alam. Kita bisa belajar seperti air yakni hidup dengan memberi manfaat," ujar Ust. Ahmad Shonhaji selaku Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa.

Adapun program intervensi yang dilakukan DMC Dompet Dhuafa yakni turut membantu pembangunan Trab Terasering, Dermaga Pangkalan serta sarana sanitasi MCK di di Saung Bambon Riverside (Srengseng Sawah), KPC Kedung Sahong (Lenteng Agung), Ciwilung Muara Bersama - CMB (Tanjung Barat), Padepokan Ciliwung Condet - PCC (Balekambang), dan Kometa (Balekambang).

Baca Juga: Sambut Ramadan 1443 H, Dompet Dhuafa Jawa Timur Gelar Pasar Berkah

"Kata sungai dalam Al-Qur'an ada tiga klaster terbesar penggunaan. Pertama terkait dengan surga. Ada ayat yang menjelaskan surga dengan kalimat sungai yang mengalir di bawahnya. Kedua tentang keagungan ciptaan Allah bagaimana sungai itu tercipta. Ketiga tentang bahaya air hujan yang berlimpah dalam sungai, "terang Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.

"Poin ketiga menekankan kepada kita bahwasanya kalau tidak menjaga hujan dan kelestarian sungai dikhawatirkan akan membinasakan kita, seperti banjir dan longsor,"lanjut Haryo

Menurut peta interpretasi penggunaan DAS tahun 2001 dalam penelitian Kuswadi (2002), kawasan hutan di sub-DAS Ciliwung Hulu mengalami penurunan dari tahun 1999-2001 sebesar 16,62%.

Penurunan tersebut diikuti oleh peningkatan alih guna lahan sebagai pemukiman, perkebunan, dan pertanian dataran tinggi. Berkurangnya daerah resapan air akibat penebangan hutan dan konversi lahan mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah namun mengalir deras di batang sungai Ciliwung, dari hulu menuju hilir.

Halaman:

Editor: Miftah Rizzi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x