Mas Vino Berharap Revitalisasi Pasar Johar Jadi Motor Kebangkitkan Ekonomi Rakyat Pasca Pandemi Covid-19

- 5 Januari 2022, 18:42 WIB
Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng I, Mochamad Herviano Widyatama
Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng I, Mochamad Herviano Widyatama /Twitter @MHerviano

SINARJATENG.COM - Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng I, Mochamad Herviano Widyatama atau biasa disapa Mas Vino ingin Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah, yang baru selesai direvitalisasi menjadi motor kebangkitan ekonomi rakyat paska pandemi.

Dirinya terus mengawal program rehabilitasi bangunan Pasar Johar bersama Kementerian PUPR di Komisi V yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Rabu, 5 Januari 2022.

Vino menyebut bahwa pasar tersebut juga merupakan salah satu ikon pariwisata Kota Semarang. Oleh karena itu, ia berharap Pasar Johar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

Baca Juga: Penataan Masjid Baiturrahman Jadi Sentra Ikonik Semarang, Mas Vino Harap Dapat Meningkatkan Semangat Ibadah

"Pasar Johar ini legendaris dan telah menjadi sentra aktivitas ekonomi masyarakat Semarang sejak tahun 1860. Sehingga memperjuangkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada di Kota Semarang menjadi tanggung jawab kita bersama lewat revitalisasi Pasar Johar," ujar Vino.

Menurut salah seorang budayawan Semarang, awalnya Pasar Johar ini terletak di depan penjara timur alun-alun Kota Semarang dan dipakai pedagang melayani keluarga tahanan saat menunggu jam besuk di bawah deretan pohon Johar.

Pohon ini juga konon merupakan pohon pemberian Sultan Pandanaran. Baru pada tahun 1900an, pemerintah melakukan penggabungan pasar-pasar lain ke Pasar Johar karena mulai ramai saat itu hingga bangunan penjara dan pohon-pohon tersebut pun berubah seiring zaman.

Baca Juga: Karangan Bunga Duka Cita dari Ketua KONI Jateng hingga Bupati Pemalang Berjejer di Rumah Duka Sarifudin

Arsitektur Belanda saat itu, Thomas Karsten mendesain Pasar Johar pada tahun 1933 dengan memperhatikan kondisi iklim, sirkulasi udara dan cahaya matahari.

Pada tahun 1955, Pasar Johar dijuluki pasar terbesar dan tercantik di Asia Tenggara. Pedagang yang berjualan pun berasal dari beragam etnik, mulai dari Arab, India, Jawa, Madura, Minang, Batak dan lain-lain.

Mas Vino mengatakan renovasi Pasar Johar telah direncanakan sejak tahun 2018. Namun sempat terhambat akibat pandemi covid-19.

"Ini bentuk pertanggungjawaban kami dalam mengawal aspirasi masyarakat dan mendorong berbagai program pembangunan di dapil Jateng 1 terutama di bidang infrastruktur," kata Vino.

Baca Juga: NEW! Kode Redeem FF 5 Januari 2022: Dapatkan M1014, The Hungry Pumpkin dan Urban Rager Weapon Loot Crate

Ia berharap kolaborasi antar elemen baik pemerintah, legislatif, maupun masyarakat di Jawa Tengah terus berjalan dan semakin solid bergerak membangun Jawa Tengah agar semakin berkembang.

Vino juga menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Jokowi, Kementerian PUPR, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu beserta jajaran Pemerintah Daerah dan para anggota legislatif tingkat I dan II.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan seluruh stakeholders serta seluruh masyarakat yang telah berhasil merehabilitasi Pasar Johar dan menjadi kebanggaan warga Jawa Tengah, semoga pasar Johar dapat difungsikan sebaik-baiknya untuk kemanfaatan masyarakat" tutur Vino.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah